TRIBUN WIKI
TRIBUNWIKI: Dari Penjual Ikan, Kades, Begini Perjuangan Sudarmin Tahir Hingga Terpilih Anggota DPRD
Pakde sapaan akrabnya, berhasil merebut satu kursi di parlemen Enrekang pada Pemilu 2019 kemarin.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Mantan Kepala Desa Mata Allo, Kecamatan Alla', Sudarmin Tahir, berhasil menggebrak kancah perpolitikan di Kabupaten Enrekang.
Pakde sapaan akrabnya, berhasil merebut satu kursi di parlemen Enrekang pada Pemilu 2019 kemarin.
VIDEO: Begini Suasana Pelabuhan Bira Bulukumba pada H-2 Lebaran
Hasil Sidang Isbat, Lebaran Idul Fitri 1440 H atau 2019 Jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019?
Bertarung lewat Partai Hanura di Daerah Pemilihan Enrekang tiga yang meliputi, Kecamatan Alla', Baroko, Masalle dan Curio, Pakde berhasil memperoleh 966 suara, yang mengantarkannya bakal duduk di DPRD Enrekang.
Ia berhasil menumbangkan rekan separtainya, yang juga merupakan petahana Ir Mule dengan selisih hanya enam suara.
Begini perjalanan hidup Pakde sebelum terpilih menjadi anggota DPRD Enrekang:
Sudarmin Tahir labir di Dusun To'Cemba tahun 1971 silam dari kalangan keluarga sederhana.
Pakde memulai jenjang pendidikan di SDN 18 Kalosi, dan setelah itu lanjut ketingkat SMP Di SMPN 3 Alla dan berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di Muhammadiyah Kalosi, Kecamatan Alla' Kabupaten Enrekang.
Rintangan hidup serta kondisi ekonomi keluarga, mengasahnya menjadi pribadi yang sangat tangguh, rendah hati, dan memiliki karakter diri yang cukup gigih, dalam menyelesaikan setiap tantangan hidup.
Dengan niat ingin memperbaiki kondisi perekonomian, Ia memilih meninggalkan keluarga dan kampung halaman tercinta, untuk mencari solusi dan makna dari setiap ujian hidup yang menerpanya.
Ia memilih Kalimantan, sebagai tempat untuk memenangkan mimpi dan harapan yang selama ini Ia impikan.
"Di Kalimantan tepatnya di kota pesisir Samarinda, saya merantau memulai bekerja di salah satu perusahaan, yakni bengkel Kapal 68 Samarinda PT.SPC Samarinda," kata Pakde kepada TribunEnrekang.com, Senin (3/6/2019) siang.
Setelah merasa cukup dan matang di tanah rantau, Ia memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk mencoba membangun kampungnya.
"Saya balik ke kampung, karena sejauh manapun manusia berpetualang mencari kedalaman makna kehidupan, tetaplah petualangan yang paling menyatukan kita, dengan asah kasih adalah pulang ke rumah," ujarnya.
Di kampung halamannya, Ia memilih berprofesi sebagai penjual ikan, dari profesi itupula Ia dipertemukan dengan sesosok perempuan yang mejadi pelengkap dirinya, dalam suka dan duka yang kemudian menjafi istrinya saat ini.
Waktu tetap berjalan pada garisnya, nama Pakde semakin melejit bak udara yang mengantar setiap doa pada sang Pemilik Kuasa.
Dimulai dari jabatan Ketua GBHS Desa Mampu, Kecamatan Aggeraja, Kabupaten Enrekang Ia berhasil mengantarkan lembaga desanya meraih juara pertama pada tingkat Provinsi Sulawesi-selatan pada tahun 2012.
Dari prestasi itulah, masyarakat desa menunjuknya menjadi pemimpin atau Kepala Desa di Desa Mata Allo.
"Karena dorongan masyarakat saya akhirnya memutuskan untuk bertarung pada Pilkades dan akhirnya berhasil jadi Kades Mata Allo 2012-2018," ujarnya.
Setelah menjabat Kades, tak butuh waktu lama, mantan perantau Kalimantan tersebut mampu mengantar desanya menjadi Desa rangking pertama, kategori peningkatan Kapasitas Kades di Malang.
Tak hanya itu, Ia juga berhasil meraih prestasi mendapatkan bintang empat Perpuseru di Jakarta, sebagai Desa Sadar Hukum dan sesuai IDM dan SK kementrian sebagai Desa Maju dengan perolehan nilai 7,8.
Ia bahkan, mampu menyaingi ratusan desa di Sulawesi Selatan bahkan Indonesia dengan raihan tersebut.
Dari berbagai prestasi tersebut, masyarakat semakin besar menaruh kepercayaan atas kapasitas dan kegigihan kerja yang dimilikinya.
Alhasil Ia pun memutuskan untuk terjun dalam pertarungan Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lewat Partai Hanura.
"Dan Alhamdulillah, atas kepercayaan masyarakat, saya menjadi salah satu Caleg yang terpilih untuk mengawal aspirasi rakyat di kursi DPRD Kabupaten Enrekang ke depan," tuturnya.
Ia menjelaskan, kerendahan hati, keteguhan, serta keberanian mengambil resiko, disetiap pilihan itu sangat penting untuk mengembang gerakkan potensi dalam diri.
Pahatan pengalaman adalah guru yang sangat berarti dalam mengeja makna kehidupan.
Dirinya yang dulunya orang yang sama sekali tidak terpandang, kini menjadi sesosok yang sangat banyak menebarkan makna di kalangan masyarakat.
Sebab Ia tidak hanya menuai mimpi di angan, tapi juga menuntaskannya lewat perjuangan yang sangat panjang dan berliku.

"Bagaimanapun kondisi diri, keluarga dan perekonomian belajarlah dari sana, agar jadi perisai, benteng harapan rakyat. Intinya proses tidak akan pernah menghianati hasil," Pesannya.
(tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: