Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puasa Syawal

Niat dan Doa Puasa Syawal Lengkap dengan Keutamaannya, Puasa 6 Hari Setelah Puasa Ramadhan

Niat dan Doa Puasa Syawal Lengkap dengan Keutamaannya, Puasa 6 Hari Setelah Puasa Ramadhan

Editor: Hasrul
Ilustrasi puasa Syawal. 

Niat dan Doa Puasa Syawal Lengkap dengan Keutamaannya, Puasa 6 Hari Setelah Puasa Ramadhan

TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan Ramadhan 1440 Hijriyah (H) memasuki malam terakhir.

Setelah bulan Ramadhan maka datang bulan Syawal.

Pada bulan Syawal ini ada amalan yang sangat dianjurkan yaitu Puasa Syawal.

Puasa Syawal dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal.

Hal tersebut berdasarkan sabda Rasululullah, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim).

Baca: Jelang Idulfitri, Dua Lakalantas di Enrekang Renggut Satu Nyawa

Baca: VIDEO Ifan Seventeen Digerebek Bareng di Apartemen Padahal Baru 6 Bulan Berduka Istri Korban Tsunami

Baca: Siap Bantu Pemudik, PMI Maros Siagakan Ambulance di PTB

 

Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa setelah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, maka bagi yang melakukan akan seperti berpuasa selama setahun.

Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Shidiq, M.Ag mengatakan bahwa puasa syawal dilakukan enam hari di bulan Syawal, yaitu hari kedua Syawal (sehari setelah hari raya Idul Fitri) dan seterusnya.

Puasa Syawal dimulai di hari kedua karena pada hari pertama Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri, maka diharamkan untuk berpuasa.

Akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.

Namun, jika merasa kesulitan, maka diperbolehkan tidak berurutan, asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal.

Tanggal 1 bulan Syawal dimulai pada 5 Juni 2019 hingga 3 Juli 2019.

ilustrasi berdoa saat ramadan 2019
ilustrasi berdoa (aboutislam.net)

Maka bagi yang ingin menunaikan puasa sunnah Syawal selama enam hari, maka bisa melakukan sejak hari Kamis (6/6/2019) hingga Rabu (3/7/2019).

Mana yang Lebih Utama Membayar Hutang Puasa atau Melaksanakan Puasa Syawal?

Wahid Ahmadi sekali Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah mengatakan bahwa jika tidak merasa sulit untuk berpuasa, maka sebaiknya melaksanakan puasa Syawal.

Karena ketika kita melewatkan puasa Syawal, kita sudah tidak lagi mendapatkan keutamaan puasa Syawal.

Jadi syarat kita bisa membayar hutang puasa Ramadhan di sisa waktu.

Namun ketika sulit untuk mencari waktu berpuasa, lebih utama membayar hutang atau mengqodo' terlebih dahulu.

Dengan pertimbangan dikhawatirkan tidak dapat membayar puasa hingga akhir tahun.

Jadi, semua tergantung dengan kondisi kita.

Namun, Wahid Ahmadi juga menambahkan bahwa ada perspektif lain, yaitu puasa Syawal itu tak harus dilakukan pada awal bulan saja.

Para ulama mengatakan selama bulan Syawal itu boleh melaksanakan puasa.

Sehingga apabila kuat berpuasa, maka bisa membayar utang puasa terlebih dahulu lalu melanjutkan puasa suna Syawal di bulan tersebut.

Baca: LEBARAN Idul Fitri Sisa 2 Hari, Masih Bisa Bayar Zakat Fitrah, Ini Niatnya untuk Sendiri & Keluarga

Baca: Pemuda Rappocini Dibekuk Anggota Polda Sulsel di Panakkukang, Simak Masalahnya

Makassar Coffee House (MCH) menggelar buka puasa bersama di Cafe MCH, Jl Tupai, Makassar, Jumat (31/5/19).
Makassar Coffee House (MCH) menggelar buka puasa bersama di Cafe MCH, Jl Tupai, Makassar, Jumat (31/5/19). (Sanovra/tribun-timur.com)

Niat puasa Syawal

Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafalnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved