Menunggak Rp12 Juta, PLN Cabut Listrik di Masjid "99 Kubah" Asmaul Husna CPI
Lewat dua bulan sudah Masjid "99 Kubah" Asmaul Husnah, kawasan Center Point of Indonesia (CPI) gelap gulita di malam hari.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Ansar
MAKASSAR, TRIBUN -- Lewat dua bulan sudah Masjid "99 Kubah" Asmaul Husnah, kawasan Center Point of Indonesia (CPI) gelap gulita di malam hari.
Otoritas utilitas energi penerangan, Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) PLN Kota Makassar, mencabut pasokan listrik di masjid yang dibangun atas biaya APBD Provinsi Sulsel ini.
"Air tak jalan Pak, mesin pompa mati, lampu mati, sudah lebih 2 bulan menunggak," kata seorang satpam yang berjaga di pos CPI, kepada Tribun, Sabtu (1/6/2019) siang.
Mahasiswa Unhas Ubah Gulma Pantai jadi Biostimulan Pemacu Pertumbuhan Tanaman
Formatur Jeneponto Bahas Pernikahan Dini,Ini Tujuannya
Satu dari dua satpam yang dipekerjakan pihak Ciputra, --pengembang utama kawasan CPI, menyebutkan informasi yang dia peroleh dari petugas PLN saat pencabutan--, tunggakan listrik di masjid itu mencapai Rp12 juta.
Selain untuk penerangan, listrik di masjid berkapasitas 2500 jamaah ini, juga dipakai pihak kontraktor proyek, Pt Fatimah Indah Utama, selama masa pengerjaan sejak tahun 2016 lalu.
Dari pantauan Tribun, kondisi masjid dengan alokasi biaya uang negara Rp172 miliar ini, relativ belum bisa digunakan untuk solat.
Area wudhu di lantai dasar kering kerontang. Sekitar 250 keran wudhu sudah terpasang, tapi pasokan airnya terhenti.
Lantai dasar yang diperuntukkan untuk aula, rumah tahfidz bagi 250 huffadz masih berlanntai tanah timbunan. belum ada lantai permanen.
Pengantaran Logistik J&T Menuju Makassar Naik 3 Kali Lipat
Paket Halalbihalal Karebosi Condotel Mulai Rp 90 Ribu Per Pax
Bambu, balok, dan sisa meterial bangunan masih berserakan.
Di ruang wudhu, sekitar 3 meter plafon utama juga rusak parah. hampir rubuh.
Ada bekas air limbah dari lantai utama.
Ubin marmer ukuran raksasa juga disusun tak tertata di lantai dasar.
Lantai bagian teras masjid di lantai utama, juga jauh dari kata "laik pakai".
Pas setahun lalu, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sulawesi Selatan menandatangani prograk kontrak dengan Pemenang lelang pembangunan Masjid 99 Kuba yang berada di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), PT. Fatimah Indah Utama. Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan di hadapan tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Sulselbar, Kamis (31/5/2018).
TP4D adalah progam Kejaksaan Agung RI hasil implementasi dari program Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Tertibkan Parkir, Pemda Mamasa Bakal Buat Terminal Darurat
TRIBUNWIKI: Bawa Anak ke Psikolog karena Terlalu Aktif, Berikut Profil Deswita Maharani
“Tujuan pendampingan TP4D agar proyek tersebut bisa terlaksana tepat waktu, tepat sasaran dan tepat mutu dan tepat guna,” ujar Kasipenkum Kejati, Salahuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas PSDA dan Cipta Karya Sulsel, Darmawan Bintang mengatakan saat ini progres fisik konstruksi proyek masjid tersebut sudah mencapai 35 persen.
Adapun fisik pengerjaan yang dimaksud ini diantaranya pembangunan pondasi, kuba utama satu dan 52 kubah kecil.
Ia mengaku optimis masjid selesai sebelum target selesai, pasalnya material bangunan sudah tersedia di lokasi, sehingga itu akan memudahkan pekerjaan.
Proyek ini menelan anggaran total sebesar Rp 172 miliar. Dari proyek itu, pemerintah baru menggelontorkan anggaran sebesar Rp 45 miliar sesuai dengan progres pengeejaan kontraktor.
Hal ini dipastikan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, sebagai leading sektor pembangunan masjid, Jumat (3/5/2019) di Makassar, yang menegaskan masjid desain Ridwan Kamil tersebut belum bisa dioperasikan karena progres pembangunannya baru mencapai 70 persen.
TRIBUNWIKI: Bawa Anak ke Psikolog karena Terlalu Aktif, Berikut Profil Deswita Maharani
Paket Halalbihalal Karebosi Condotel Mulai Rp 90 Ribu Per Pax
"Masjid ini baru akan dioperasikan jika progres konstruksi sudah 100 persen selesai. Apalagi saat ini masih proses audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulsel," terangnya.
Senada, Dinas Pengelolaaan Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel, Andi Darmawan Bintang menyampaikan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Daerah tengah melakukan audit dan eksistensi anggaran pembangunan masjid dengan gaya timur tengah ini.
Alhasil, pembangunan konstruksi masjid pun dihentikan.
Sejak pembangunan 2016 lalu, 30 persen fisik masjid yang belum terealisasi yakni pemasangan kubah sebanyak 17 unit, penataan pelataran masjid, sebagian tempat wudhu, dan kantor pengelola masjid.
Kata Darmawan, pembangunan dipastikan akan tetap berlanjut, namun meski belum rampung, Masjid 99 Kubah diakui telah bisa digunakan.
"Sebenarnya masjid ini telah bisa dipakai sholat meski pembangunannya belum 100 persen. Hanya saja untuk sementara tidak ada aktivitas karena sedang dilakukan audit," tandasnya.
Kendati demikian, sesuai aturan pemerintah, pelaksanaan sebuah proyek baru akan diserahkan pengelolaannya jika progres pembangunannya mencapai 100 persen.
Formatur Jeneponto Bahas Pernikahan Dini,Ini Tujuannya
Paket Halalbihalal Karebosi Condotel Mulai Rp 90 Ribu Per Pax
"Untuk pengelolaan seutuhnya belum bisa diserahkan full, karena bangunan masjid masih dalam tahap pengerjaan," ungkap Darmawan.
Pembangunan masjid dibangun melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sulsel dengan total sebesar Rp176 miliar. Setelah pembangunan rampung, pengelolaan selanjutnya akan ditangani OPD bersama pengurus masjid.
"Untuk pengelolaan kita serahkan ke OPD yang menangani soal keagamanaan, kami di PDDA hanya membangun fisiknya," Darmawan menambahkan. (*)
Padatnya Pengunjung Berburu Baju Lebaran di Karebosi Link
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah (NA) @nurdin.abdullah, mengunjungi tiga mega proyek yang ada di Kabupaten Luwu Utara.