Warga Depok Ngaku Imam Mahdi Bikin Mushala Mirip Ka'bah di Depannya Rumahnya, Intip Fasilitasnya
Warga Depok Ngaku Imam Mahdi Rupanya Bikin Mushala Mirip Ka'bah di Depannya Rumahnya, Intip Isinya
Warga Depok Ngaku Imam Mahdi Rupanya Bikin Mushala Mirip Ka'bah di Depannya Rumahnya, Intip Isinya
TRIBUN-TIMUR.COM,- Warga Kampung Prigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat dihebohkan dengan kabarnya adanya seorang pria yang mengaku Imam Mahdi.
Dalam ajaran umat Islam, Imam Mahdi diyakini sebagai sosok yang akan datang di akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia dari fitnah Dajjal.
Baca: Ramalan Zodiak Jumat 31 Mei 2019: Bukan Hari Keberuntungan Taurus dan Aries Ingat Kenangan Lama
Baca: Klik Link Pendaftaran Online Lowongan Kerja BUMN PT Pembangunan Perumahan/ PP (Persero) 2019
Baca: Ungkapan Sedih Luna Maya Terancam Penjara 8 Tahun & Denda 2 Miliar Setelah Rekam Film Aladdin
Dialah Winardi, warga Jalan Haji Komat Dua, Kampung Perigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Mengaku sebagai Imam Mahdi, Winardi pun menjadi perbincangan masyarakata, termasuk di media sosial.
Winardi yang juga menjadi pemimpin Ukhuwah Trisula Weda diketahui memiliki pengikut hingga 70 dari berbagai daerah.
Kompas.com berkesempatan mengunjungi kediaman Winardi yang sekaligus dijadikan padepokan atau markas perkumpulan Ukhuwah Trisula Weda.
Di depan rumah winardi tampak terpajang besar penjelasan dari Ukhuwah Trisula Weda.
Tampak satu meter dari depan rumahnya terdapat satu ruangan berukuran 2 X 3 meter bewarna hitam dan bercorak emas layaknya sebuah Kabah.

Bangunan ini sempat jadi perbincangan warga karena diyakini tempat tersebut sebagai tempat ritual perkumpulan yang dipimpin Winardi.
Namun, ketika diizinkan masuk melihat keseluruhan, tempat tersebut memang terlihat seperti mushala pada umumnya. Lampu di dalam ruangan sedikit redup.
Selain itu, terdapat kamar mandi dan tempat wudhu di dalamnya.
Terdapat pula ruangan shalat beralaskan karpet dengan tembok bewarna merah muda dan dilengkapi beberapa hiasan kaligrafi.
Bangunan ini sempat jadi perbincangan warga karena diyakini tempat tersebut sebagai tempat ritual perkumpulan yang dipimpin Winardi.
Namun, ketika diizinkan masuk melihat keseluruhan, tempat tersebut memang terlihat seperti mushala pada umumnya.