Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idul Fitri 2019

Bacaan Niat Salat Idul Fitri 2019, Simak Juga 7 Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Bacaan niat Salat Idul Fitri 2019, Simak Juga 7 Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Editor: Waode Nurmin
Net/josstoday
Bacaan Niat Salat Idul Fitri 2019, Simak Juga 7 Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW 

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

(Allohu akbar, Allohu akbar, Allohu akbar, laa ilaaha illalloh wallohu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd)

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

6. Berjalan kaki

Dianjurkan berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang.

Tidak naik kendaraan kecuali ada hajat, misalnya sangat jauh.

Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang (HR. Ibnu Majah)

7. Melewati jalan yang berbeda saat pergi dan pulang

Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘id, beliau lewat jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang (HR. Bukhari)

Tata cara Shalat Idul Fitri

Shalat idul fitri dikerjakan secara berjamaah. Setelah sholat selesai ditunaikan, khatib menyampaikan khutbah idul fitri.

Hal ini berbeda dengan urutan pada sholat Jumat yang khutbahnya disampaikan terlebih dulu baru setelah itu ditunaikan sholat.

Berikut ini beberapa hal terkait pelaksanaan shalat

1. Tidak ada sholat qobliyah dan ba’diyah

Sholat idul fitri tidak didahului dengan shalat sunnah qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan shalat sunnah ba’diyah. Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Tidak ada adzan dan tidak ada iqomah

Sholat idul fitri tidak didahului dengan adzan, tidak pula ada iqomah. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:

صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ

Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah

Niat Sholat idul fitri

Di dalam hadits, tidak dijumpai bagaimana lafadz niat Sholat Idul Fitri.

Rasulullah dan para sahabat biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa dilafadzkan.

Syaikh Wahbah dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.

Melafalkan niat bukanlah syarat, namun ia disunnahkan oleh jumhur ulama dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat.

Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Syaikh Mushtofa Dieb Al Bugho dalam Al Wafi juga menjelaskan bahwa diperbolehkan melafadzkan niat untuk membantu konsentrasi.

Lafadz niat Sholat Idul Fitri sebagai makmum adalah:

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

(usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala

Sedangkan jika jadi imam, lafadz niat Sholat Idul Fitri sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

(usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat sunnah idul fitri dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala

Demikian tuntunan Sholat Idul Fitri, mulai dari hukum hingga tata caranya.

Baca: Nastar Jadi Kue Favorit saat Lebaran, Ini loh 5 Fakta Tentang Kue Khas Idul Fitri 2019 Itu

Baca: Main Petasan pada Malam Lebaran Idul Fitri, Siap-siap Masuk Penjara

Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri 2019 dalam Bahasa Indonesia & Jawa, Kirim ke Teman dan Medsos

Tata cara Shalat Idul Fitri sebagai berikut:

1. Niat. Pembahasan niat Shalat Idul Fitri secara detil akan dibahas pada poin berikutnya.

2. Takbiratul ihram

3. Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali

Di antara setiap takbir, dianjurkan membaca dzikir dengan memuji Allah. Di antaranya dengan bacaan:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

(Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar)

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar

4. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya

5. Ruku’ dengan tuma’ninah

6. I’tidal dengan tuma’ninah

7. Sujud dengan tuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Bangkit dari sujud dan bertakbir

11. Takbir zawa-id sebanyak lima kali, antara takbir lebih baik jika membaca bacaan di atas

12. Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Duduk tasyahud dengan tuma’ninah

19. Salam

Singkatnya, yang berbeda dari sholat lainnya adalah niat dan takbir zawa-id.

Adapun bacaan sholat untuk setiap gerakan lainnya, bisa dibaca lengkap di Bacaan Sholat

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

 

Tempat Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Tempatnya lebih afdhol (utama) di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan.

Meskipun ada Masjid Nabawi yang pahala sholat di dalamnya dilipat gandakan 1.000 kali lipat, Rasulullah biasa mengerjakan shalat ‘id di tanah lapang sebagaimana hadits dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang. (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa hadits di atas menjadi dalil bahwa shalat ‘id di tanah lapang lebih utama daripada di masjid.

Kecuali penduduk Makkah yang selalu mengerjakan sholat ‘id di masjidil haram.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa Rasulullah selalu mengerjakan sholat id di lapangan kecuali satu kali beliau mengerjakan di Masjid yakni ketika turun hujan.

Sedangkan dalam Fikih Manhaji Mazdhab Syafii dijelaskan, tempat sholat id terbaik adalah di tempat yang banyak menampung jamaah.

Jika daya tampungnya sama, masjid lebih utama dari pada lapangan karena kaum muslimin bisa mendapat dua pahala yakni dari sholatnya dan keberadaannya di masjid.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sholat id di tanah lapang karena waktu itu masjid Nabawi sempit tidak bisa menampung seluruh jamaah yang terdiri dari kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak.

Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab.

Artikel ini telah tayang dan bersumber dari BersamaDakwah

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Simak Bacaan Niat Sholat Idul Fitri 2019 - Lakukan 7 Sunnah Ini di Hari Lebaran

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved