Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lengkap, Daftar Nama 4 Jenderal Sasaran Pembunuhan Perusuh 22 Mei, Siapa Aktor di Belakangnya?

Daftar nama 4 jenderal sasaran pembunuhan perusuh 22 Mei, siapa aktor di belakangnya? Sebanyak 4 purnawirawan jenderal TNI dan Polri

Editor: Edi Sumardi
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019. 

Setelah itu, lanjut Irjen Muhammad Iqbal, pada 13 Oktober HK menjalankan perintah dan membeli senjata.

Ada empat senjata yang didapat oleh HK dari AF dan AD.

Sebagian senjata itu lalu diserahkan HK kepada rekannya, AZ, TJ, dan IR.

Pada 14 Maret, HK mendapat transfer Rp 150 juta. Sebanyak Rp 25 juta ia bagikan kepada TJ.

"TJ diminta membunuh dua tokoh nasional. Saya tak sebutkan di depan publik. Kami TNI Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," kata Irjen Muhammad Iqbal. B

Lalu, pada 12 April, HK kembali mendapat perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.

"Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional," ujarnya.

Saat ditanya apakah tokoh nasional yang dimaksud adalah pejabat negara, Iqbal membenarkan.

"Pejabat negara. Tapi bukan presiden. Tapi bukan kapasitas saya menyampaikan ini. Nanti kalau sudah mengerucut baru dikasih tahu," kata dia.

Selain empat pejabat negara, belakangan HK juga mendapat perintah untuk membunuh seorang pemimpin lembaga survei.

"Terdapat perintah lain melalui tersangka AZ untuk bunuh satu pemimpin lembaga swasta. Lembaga survei. Dan tersangka tersebut sudah beberapa kali menyurvei rumah tokoh tersebut," ujar Irjen Muhammad Iqbal.

PDIP Duga Melibatkan Pemodal Besar

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mendorong pihak kepolisian mengungkap aktor yang memberikan perintah kepada perusuh 22 Mei untuk membunuh pejabat negara.

Ia menduga ada pihak dengan kekuatan modal besar yang mensponsori upaya keji tersebut.

"Ya pihak kepolisian perlu berkonsentrasi siapa yang berada di belakang, yang tentu saja punya kekuatan modal yang cukup besar. Mereka yang punya kekuatan uang," kata Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved