Keutamaan Mengerjakan Salat Dhuha, Pembuka Pintu Rezeki? Ini Niat dan Tata Caranya Sesuai Syariat
Keutamaan Mengerjakan Salat Dhuha, Pembuka Pintu Rezeki? Ini Niat dan Tata Caranya Sesuai Syariat
Keutamaan Mengerjakan Salat Dhuha, Pembuka Pintu Rezeki? Ini Niat dan Tata Caranya Sesuai Syariat
TRIBUN-TIMUR.COM - Sesungguhnya mengerjakan salat lima waktu hukumnya wajib bagi umat Islam.
Kewajiban tersebut sesuai dengan Rukun Islam yang kedua setealah mengucapkan kalimat syahdat.
Selain salat lim waktu terdapat salat sunnah yang sangat baik dikerjakan apalagi di bulan Ramadhan.
Salah satu amalan istimewa yang bisa dikerjakan ialah Salat Dhuha.
Dalam sejumlah hadits shahih disebutkan berbagai keutamaannya. Apalagi jika dilaksanakan saat bulan puasa Ramadan.
Baca: Beredar Nama Calon Menteri Jokowi, Ada Grace Natalie, Mahfud MD, AHY, Sandi, dan Eks Bos Telkomsel
Baca: Ustadz Arifin Ilham Wafat, Gimana Pembagian Harta Warisan yang Banyak Ditinggal? Alvin Faiz Merespon
“Salat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, Salat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan salat witir.” (HR. Bukhari)
Jelas dari hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan Salat Dhuha!
Mengutip laznahwanur.org, Salat Dhuha adalah sholat awwabin, yakni sholatnya orang-orang yang taat.
Merutinkan Salat Dhuha menjadikan seseorang dicatat sebagai orang-orang yang taat.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)
Baca: IKA SMPN 8 Angkatan 85 Makassar Buka Puasa Bersama dan Berbagi Sembako untuk Anak Panti Asuhan
Dua Rakaat Dhuha sebagai Sedekah
“Diriwayatkan dari Buraidah a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, ‘Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ludah di dalam masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu bersedekah’.”
Dari Abu Dzar al-Ghifari RA, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)
Empat Rakaat Salat Dhuha Membawa Kecukupan
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
Baca: BEM dan UKM Rohis Al-Muhandis Poltek Bosowa Buka Puasa Bersama di Panti Asuhan Amal Islam, Maros
Baca: Dhevy Termuda di DPR RI, Imam di DPRD Sulsel
Ghanimah Terbanyak