Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hati-hati saat Mudik, Lima Kabupaten di Sulsel Alami Kerusakan Jalan Parah

Hingga arus balik mudik pun atau pasca lebaran, jalan yang masih tahap pengerjaan ini masih menghiasi perjalanan para pemudik.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
Ansar/tribunmaros.com
Warga Kecamatan Belawa, Wajo, Sulsel, mengeluhkan kondisi jalan penghubung antar desa yang rusak setiap tahun. 

Menurutnya, setiap kabupaten dan kota di Sulsel terdapat posko pengaduan jalan sehingga ketika ada jalan yang diyakini dapat memicu lakalantas akan segera ditambal.

"Insya Allah semua aman," katanya.

Khsusus di wilayah Metro, atau selatan Sulsel dari Pare Bone, hingga Jeneponto jalan saat ini berstatus baik.

"Alhamdulillah, kita baru saja selesai kan seluruhnya. Tak ada lagi yang bergelombang di bagian selatan," tambahnya.

 Jadwal Imsakiyah 24 Ramadhan 1440 H/Rabu 29 Mei 2019 di Makassar, Surabaya dan Kota Besar Lainnya

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala BBPJN XIII Makassar, Miftachul Munir, ia mengaku untuk beberapa jalur berlubang yang masuk tahap pemeliharaan akan diambil langkah penutupan lubang sementara.

Pasalnya jika dilakukan pengecoran atau pengaspalan diyakini tak akan rampung.

"Sementara ditutup saja, tunggu cornya setelah lebaban. Karena kalau dicor harus dikerok dulu. Yang penting ditutup dulu agar orang tidak kecelakaan," katanya.

--- Lantas Bagaimana Jalan yang Ditangani Pemprov Sulsel?

Diketahui, Pemprov Sulsel mengawasi jalan dengan panjang 2.009,35 km.

Sedangkan untuk kondisi ruas jalan provinsi, tercatat akhir 2018 lalu, sepanjang 853,9 km dalam keadaan rusak, dengan rincian rusak ringan sepanjang 270,86 km dan rusak berat sepanjang 583,11 km.

Kemudian dalam status baik baik 770,38 km, dan sedang 385,18 km.

Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Nurhaedah mengaku kondisi jalan rusak tahun ini itu masih bawaaan dari 2018.

Hal tersebut karena hingga saat ini, proses lelang pengerjaan jalan, baik pemeliharaan maupun pembangunan masih molor.

"Kita akan mantapkan tahun ini, kemarin kan keterbatasan anggaran dan ini molor tendernya. Saya bahkan curiga tidak selesai yang 500 km (rusak berat) sampai tujuh bulan kedepan," kata Nurhaedah.

Dengan molornya proses tender, Nurhaedah mengaku untuk memberi kenyamanan bagi pemudik, pihaknya melakukan hal yang sama dengan BBPJN yakni penambalan. (*)

Laporan wartawan tribun-timur, Saldy

Diduga Warga Palopo Tewas Dirampok, Polisi Olah TKP

Bandara Sultan hasanuddin kelak mirip Kupu-kupu

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved