Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ustadz Arifin Ilham Wafat di Bulan Ramadan, Apa Keistimewannya? ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Ustadz Arifin Ilham Wafat di Bulan Ramadan, Apa Keistimewannya? ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Editor: Ilham Arsyam
Instagram
Ustadz Arifin Ilham 

Ustadz Arifin Ilham Wafat di Bulan Ramadan, Apa Keistimewannya? ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

TRIBUN-TIMUR.COM - Ustadz Arifin Ilham yang meninggal dunia setelah berjuang keras melawan penyakit kanker kelenjar getah bening itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga tercinta.

Melalui akun Instagram pribadinya istri pertama Arifin Ilham, Yuni Djamaluddin Waly, mengucapkan kalimat perpisahan yang bunyinya menyentuh rasa duka banyak orang.

Alvin mengabarkan kepergian sang abi dengan mengunggah foto dirinya dipeluk Ustaz Arifin Ilham.

"Innalillahiwainnailaihirojiun  Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham." tulis kabar duka dari Alvin Faiz.

Baca: Ustaz Arifin Ilham Wafat, Aa Gym & Ust Yusuf Mansur Berbelasungkawa, ini Alasan UAS Tak Bisa Melayat

Dia berdoa agar amal ibadah sang abi diterima di sisi Allah SWT.

Alvin menambahkan jika almarhum segera dipulangkan dari Malaysia.

KH Abdullah Gymnastiar yang sedang umrah di tanah suci Mekkah tersentak kaget.

Aa Gym langsung memanjatkan doa dan mengajak semua orang mendoakan arwah Arifin Ilham. 

Kematian di Bulan Suci Ramadhan Menurut Pandangan Ulama

Bulan suci ramadan menjadi bulan yang penuh karomah dan ampunan.

Di bulan penuh berkah ini umat muslim di seluruh dunia berloma-lomba meningkatkan amal ibadahnya dan berbuat baik.

Bulan suci ramadan menjadi satu dari 12 bulan yang selalu ditunggu-tunggu umat muslim.

Baca: Jeritan Hati Ameer Azzikra Anak Bungsu Ustadz Arifin Ilham di Detik-detik Jelang Pemakaman Sang Ayah

Al Quran dan hadis banyak mengisahkan tentang keutamaan bulan ramadan.

Satu keutamaannya yakni tentang pahala yang sangat besar ketika mengerjakan amalan-amalan di bulan ramadan.

Namun tidak semua orang beruntung dapat menjalankan puasa sebulan penuh di bulan ramadan.

Takdir terkadang berkata lain, tidak sedikit yang meninggal dunia di bulan Ramadan.

Timbul pertanyaan apakah mati di bulan Ramadan akan Khusnul Khatimah, apakah ada keistimewaan?.

Menurut Ustadz Adi Hidayat ada orang yang meninggal dunia bisa dilihat dari dua sudut pandang.

Sudut pandang pertama adalah waktu.

Waktu ada yang diistimewakan ada waktu harian seperti sepertiga malam, waktu bulanan dan tahunan seperti Ramadan.

Sudut pandang kedua, adalah sebaik apa amal soleh yang anda kerjakan.

" Apakah mereka yang fasik orang kriminal meninggal dunia saat ramadan, bahkan mungkin ada orang kafir meninggal saat bulan ramadan, apakah ini menandakan apakah ia orang baik dalam pandangan Allah, belum tentu," ujar Ustadz Adi Hidayat.

" Ukuran kebaikan itu kapan dia meninggal kita tidak bisa menentukan karena Allah mengatur sesuai dengan ajalnya," tambah Adi Hidayat.

Hal itu sesuai dengan firman ALLAH, " Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya ( Q.S Al A'raf : 34).

Jika anda ingin meninggal dalam kebaikan maka tingkatkan amal Soleh, maka kapanpun anda meninggal kembali kepada Allah SWT, maka Anda akan diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah.

Tidak jauh berbeda menurut  Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Allah mengajarkan prinsip kepada manusia bahwa sebab mereka masuk surga adalah amal. Seringkali Allah menyebut penjelasan, kalian masuk surga karena amal yang kalian kerjakan. Diantaranya,

Firman Allah,

وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Itulah surga yang diberikan kepada kalian disebabkan amal yang telah kalian kerjakan.” (QS. az-Zukhruf: 72)

Allah juga berfirman,

وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Mereka dipanggil, “ltulah surga yang diberikan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. al-A’raf: 43).

Dan masih banyak ayat yang semisal dengan ini.

Karena itu, waktu yang mulia maupun tempat yang mulia, tidak bisa menyebabkan penghuninya jadi mulia.

Dulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan antara Abu Darda dengan Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘anhuma. Sehingga keduanya ibarat keluarga dekat.

Imam Malik membawakan riwayat dari Yahya bin Said, bahwa Abu Darda pernah menulis surat kepada Salman, yang isinya meminta Salman untuk pindah dan tinggal di tanah yang disucikan (negeri Syam).

Kemudian Salman membalas surat ini dengan mengatakan,

الأَرْضُ الْمُقَدَّسَةُ لا تُقَدِّسُ أَحَدًا ، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْمَرْءَ عَمَلُهُ

“Sesungguhnya tanah suci itu tidak mensucikan siapapun. Yang bisa mensucikan seseorang adalah amalnya.” (al-Muwatha’, Imam Malik, no. 1464).

Dulu Mekah dihuni orang musyrikin. Ketika mereka tinggal di sana, bukan berarti mereka menjadi lebih suci. Dan ketika mati menjadi husnul khotimah.

Yang meninggal di bulan ramadhan, tidak semuanya orang baik. Ada juga orang jahat yang meninggal di bulan berkah ini. Meskipun demikian, kita tidak menyebut, dia meninggal dengan baik.

Meninggal Dalam Kondisi Puasa

Beda antara meninggal di bulan ramadhan dengan meninggal ketika sedang puasa. Karena meninggal dalam kondisi sedang beramal soleh, termasuk husnul khotimah. Termasuk meninggal ketika sedang menjalankan ibadah puasa.

Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal,

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga.

Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga.

Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga. (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Meninggal di Bulan Ramadan Apakah langsung Husnul Khotimah? Pendapat Ustadz Adi Hidayat & Ustaz Ammi, http://bangka.tribunnews.com/2019/05/14/meninggal-di-bulan-ramadan-apakah-langsung-husnul-khotimah-pendapat-ustadz-adi-hidayat-ustaz-ammi?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved