Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Detik-detik dr Ani Hasibuan Menangis Saat Curhat Dibully Setelah Bongkar Penyebab Kematian KPPS

Detik-detik dr Ani Hasibuan Menangis Saat Ungkap Alasannya Bongkar Penyebab Kematian Ratusan KPPS

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Detik-detik dr Ani Hasibuan Menangis 

Keseriusan dokter Ani Hasibuan itu bahkan sampai ia buktikan dengan mendatangi langsung DPR.

"Awalnya saya datang ke DPR. Supaya orang-orang yang sakit, meninggal, diurus sesuai haknya. Dan yang saya perjuangkan itu. Paling enggak anak-anak yang meninggal itu diberikan beasiswa. Upaya saya ke sana. Saya tidak pernah berpikir hal-hal terkait dengan apakah racun. Konsentrasi saya adalah penanganan korban," pungkas Ani Hasibuan.

Karenanya, ketika ada pemberitaan yang menyimpulkan bahwa dirinya dituding membuat berita bohong, Ani Hasibuan pun mengaku kesal.

Pun ketika dipanggil pihak kepolisian sebagai saksi, dokter Ani Hasibuan mengaku bingung.

"Jadi ketika saya di-framing seperti itu, satu saya kesal. Kedua sebagai warga negara saya juga berpikir, saya harus melakukan apa. Ini yang membuat saya seolah-olah menyebarkan berita bohong.

Baca: Beredar Surat Penyidikan Kasus Makar, Benarkah Prabowo Sudah Jadi Tersangka? ini Reaksi BPN

Lantas, mengenai artikel yang membuat pemberitaan yang membuatnya dipanggil pihak kepolisian, Ani Hasibuan pun mengaku memahami budaya orang Indonesia.

Padahal menurutnya, ada sebuah framing atas dirinya yang sedang dibangun saat itu.

"Yang saya khawatir, orang cuma baca judul, dia taruh foto saya di situ. Foto waktu saya di DPR. Jadi kesan orang, dokter ini yang mengatakan itu. Padahal saya tidak mengatakan itu," pungkas Ani Hasibuan.

Mengenai referensi politik dirinya yang dikaitkan dengan pernyataan terkait dengan penyebab petugas KPPS meninggal dunia, Ani Hasibuan pun angkat bicara.

Menurutnya, keterangannya terkait dengan kematian petugas KPPS itu tidak ada hubungannya dengan preferensi politik yang ia pilih.

Sebab persoalan politik menurut Ani Hasibuan adalah haknya.

"Orang kemudian memperbincangkan pertanyaan saya soal penanganan korban kematian yang sakit dengan preferensi politik saya dalam pemilu. Yang menurut saya tidak relevan. Yang saya alami bully yang tidak habis-habis bahwa saya pendukung Paslon tertentu. Padahal itu hak saya," kata Ani Hasibuan.

Ulasan mengenai kasus yang tengah menimpa Ani Hasibuan itu pun masuk ke dalam kondisi psikisnya sebagai seseorang yang sempat ramai menjadi perhatian.

Mengetahui hal tersebut, Ani Hasibuan pun mengaku dirinya sempat merasa marah.

Sebab sebenarnya, Ani Hasibuan mengaku hanya ingin membantu korban yakni petugas KPPS yang meninggal dunia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved