Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Umat Buddha Peringati Hari Trisuci Waisak 2563 TB Secara Khusuk

Hari Trisuci Waisak 2563 TB. / 2019 M diperingati pada Minggu (19/05) oleh umat Buddha secara khusuk dan khidmat.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
Citizen Reporter
Peringatan Hari Trisuci Waisak 2563 TB / 2019 M 

TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari Trisuci Waisak 2563 TB / 2019 M diperingati pada Minggu (19/05) oleh umat Buddha secara khusuk dan khidmat.

Salah satu nya nampak pada 'Maha Puja Trisuci Waisak 2563 TB' di Klenteng Kwan Kong (Rumah Ibadah Vihara Satya Dharma), Makassar.

Diawali penaikan panji buddhis (bendera buddhis) di halaman depan Klenteng Kwan Kong.

 Sejak 2012, Bulukumba Tak Pernah Alpa Raih WTP

 BNI Makassar Salurkan 73 Ribu Paket Sembako Hingga Bantuan 730 Sarana Ibadah

Diikuti delapan puluh umat Buddha, yaitu tim persembahan Waisak, ibu-ibu Kwan Im Ke, pengurus Yayasan Klenteng Kwan Kong.

Juga Panitia sembahyang tahunan, pengurus Keluarga Buddhis Brahmavihara (KBBV) Makassar, dan para umat.

Bendera buddhis terdiri dari 6 warna, yakni biru (lambang bakti), kuning (kebijaksanaan), merah (cinta kasih), putih (kesucian), jingga (semangat) dan Gabungan kelima warna tersebut ( gabungan kelima faktor di atas dimana maknanya adalah bersinar sangat terang atau cemerlang).

Usai penaikan panji buddhis dilakukan pradaksina, mengelilingi obyek rupang Buddha searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Hingga ke ruang Dhammasala (lantai lima) dilanjutkan pembacaan paritta dan persembahan amisa puja sebagai penghormatan kepada Sang Buddha oleh tim persembahan Waisak.

 Live INDOSIAR Live Streaming Barito Putera vs Persija - Simic Kembali, Nonton di HP Tanpa Buffer

Tim berasal dari Sekolah Minggu Buddha (SMB) Vihara Satya Dharma Klenteng Kwan Kong.

Sementara itu Maha Puja Trisuci Waisak 2563 TB. yang berlangsung di ruang aula (lantai dua) diikuti seratus umat Buddha dari berbagai usia.

Hikmah Waisak 2563 TB. dibawakan oleh Samanera Aggacaro yang menyampaikan Pesan Waisak 2563 / 2019 dari Sangha Theravada
Indonesia bertema 'Mencintai Kehidupan Berbudaya, Penjaga Persatuan'.

“Marilah kita mencintai kehidupan berbudaya yang terdapat dalam masyarakat yang beragam, dengan cara memiliki toleransi budaya yang berdasarkan pada pelepasan pandangan sempit milikku ataupun ego,"kata Samanera Aggacaro.

"Sehingga mampu memiliki sikap kebersamaan dalam perbedaan budaya. Mengembangkan kepedulian saling mengasihi, mengasuh dan mengasah satu sama lain. Dengan kekuatan kesadaran seperti itu tumbuh semangat menjaga kerukunan,
persaudaraan dan persatuan bangsa,” kata samanera Aggacaro.

Hari Trisuci Waisak adalah Tahun Baru Buddhis dan sebagai hari Buddha yang memperingati tiga peristiwa agung berkenaan kehidupan Sang Buddha Gotama yang terjadi dalam bulan Vaisaka.

Kelahiran Pangeran Siddharta Gotama di Taman Lumbini (623 SM), Petapa Gotama mencapai keBuddhaan dan menjadi Sang Buddha di Bodh Gaya (588 SM)..

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved