Soal Maraknya Aksi Tanam Pohon di Badan Jalan, Begini Tanggapan Wabup Bulukumba
Aksi tanam pohon di badan jalan merupakan salahsatu bukti protes warga, di masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bulukumba
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBULUKUMBA.COM, GANTARANG - Aksi tanam pohon di badan jalan merupakan salahsatu bukti protes warga, di masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bulukumba, AM Sukri Sappewali - Tomy Satria Yulianto.
Aksi tersebut terjadi di beberapa lokasi, seperti salahsatunya di Desa Benteng Gattareng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Aksi tersebut dilakukan warga, karena menilai pemerintah telah 'menganaktirikan' pembangunan di desa tersebut.
Baca: Banyak Aset Daerah Disalahgunakan, Bupati Bulukumba Soroti ASN
Baca: Perwakilan Birokrat Diminta Bertarung pada Pilkada Bulukumba 2020, Ini Alasannya
Baca: Pengamat Politik: Harus Ada Perwakilan Birokrat di Pilkada Bulukumba 2020
Aksi tanam pohon itu, sempat disinggung oleh Tomy Satria Yulianto, saat menghadiri Safari Ramadan di Masjid Nurul Ittihad Ponre, Kelurahan Matekko, Kecamatan Gantarang, beberapa waktu lalu.
Pria berkacamata itu mengemukakan beberapa fakta, seperti panjang jalan di Kabupaten Bulukumba yang mencapi 1.300 kilometer.
Saat dirinya dilantik, kata Tomy, kondisi jalan yang rusak berat sudah mencapai 600 kilometer.
Di satu sisi, anggaran untuk perbaikan jalan maksimal mencapai Rp 100 miliar pertahun, sehingga rata-rata panjang jalan yang bisa diselesaikan setiap tahunnya hanya 60 sampai 70 kilometer.
"Makanya untuk mengalokasikan anggaran, pemerintah berusaha menerapkan prinsip prioritas dan pemerataan," jelas Tomy.
Olehnya, Tomy menegaskan, bahwa tak ada daerah yang dianaktirikan oleh pemerintah.
Di sisa masa jabatannya bersama AM Sukri Sappewali, Tomy juga meminta doa serta dukungan masyarakat.
"Dalam rentang sisa waktu ini, kami bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Bulukumba, berharap doa dan dukungannya, berharap masukan yang membangun, agar bisa kita lihat bagaimana Bulukumba bisa kita bawa ke arah yang lebih baik," harap Tomy.
Ketua Partai Nasdem itu juga menuturkan, selama 3 tahun lebih, telah banyak kegiatan yang dilaksanakan sesuai cita-cita saat dirinya bersama Bupati mendapat amanat dan mandat dari masyarakat Bulukumba.
Baik itu perbaikan infrastruktur, perbaikan layanan kesehatan dan pendidikan, maupun perbaikan di berbagai sektor lainnya.
Meski demikian, dalam perjalanannya, Tomy tidak menampik bahwa dirinya bersama bupati bukan pemimpin yang sempurna.
"Tidak ada pemimpin yang ingin dihujat oleh rakyatnya. Itulah sebabnya kami senantiasa bekerja keras untuk memastikan program kegiatan akan kami teruskan dalam sisa waktu periode ini yang akan berakhir pada tahun 2021," jelas Tomy.
Wabup berkacamata itu juga membeberkan, di masa pemerintahannya, pihaknya banyak mendorong peningkatan sumber daya manusia yang lebih baik.
Salah satu contoh yang diutarakan, misalnya di bidang layanan kesehatan, dimana pemda menempatkan dua buah mobil ambulans di puskesmas, serta menyediakan mobil jenazah dan pemadam kebakaran di empat zona di Kabupaten Bulukumba.
Kesemua itu, lanjutnya, sebagai respon atas keinginan masyarakat untuk mendekatkan pelayanan-pelayanan dasar.
Terkait penyelenggaraan pemerintahan, Tomy menyebut Bulukumba menempati posisi delapan dengan kinerja tertinggi secara nasional.
"Ini bukan penghargaan kaleng-kaleng. Ini penghargaan yang diterima dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri)," pungkasnya. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki
Kejari Jeneponto Bawa Satu Koper Dokumen Saat Geledah RSUD Lanto Dg Pasewang
Ke mana uang Abutours yang Rp 1.6 miliar?