Hari ini Badai Matahari Menuju Bumi yang Bisa Sebabkan Kerusakan Listrik, Bagaimana di Indonesia?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan adanya Badai Geomagnetik atau Badai Matahari yang menuju bumi.
TRIBUN-TIMUR.COM-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan adanya Badai Geomagnetik atau Badai Matahari yang menuju bumi.
Badan Geomagnetik adalah gangguan sementara pada lapisan magnetosfer bumi yang diakibatkan oleh interkasi antara angin matahari dengan medan magnet bumi.
Fenomena ini rutin terjadi sebagai akibat dari aktivitras pelontaran massa korona (Coronal Mass Ejection/MCE) di Matahari.
Pada 12-13 Mei 2019 terjadi pelontaran massa korona (Corona Mass Ejecktion-CME) yang berasosiasi sunspot AR 12741 dan mengarah ke Bumi.
Baca: PERINGATAN DINI! Ada Sirkulasi Siklonik, Waspada Cuaca Ekstrem di 18 Provinsi Besok 14 Mei 2019
Baca: BMKG Prediksi Bone Berawan Hari Ini, Suhu 32 Derajat
Baca: Badai Matahari Menuju Bumi, LAPAN Laporkan Ada Lubang Korona, BMKG Bicara Dampak di Indonesia
Dengan kecepatan 420 km/detik, Badai Matahari ini akan sampai di Bumi pada 16-17 Mei 2019.
Badai ini memengaruhi geomagnetik sehingga terjadi Badai Geomagnetik khususnya pada wilayah lintang tinggi.
Bisa Ganggu GPS, Sinyal Ponsel dan TV Digital?
Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan dari adanya badai matahari ini?
Beruntung, manusia akan terlindungi dari radiasinya lantaran ada medan magnet bumi.
Kendati demikian, tetap saja jumlah radiasi yang lebih tinggi membuat orang rentan terhadap kanker.
Tak hanya itu, badai matahari ini dapat mempengaruhi teknologi berbasis satelit.
Satelit yang berada di orbit bakal terpengaruh oleh badai matahari ini.
Masih menurut laman express yang dikutip dari TribunJabar, badai matahari kemungkinan dapat menimbulkan beberapa dampak.
Dampak badai matahari itu, kemungkinan adalah melumpuhkan GPS, sinyal ponsel dan TV digital.
"The storm, which could knock out GPS, mobile phone signal, and digital television," tulis laman express.co.uk.
Baca: PERINGATAN DINI! Ada Sirkulasi Siklonik, Waspada Cuaca Ekstrem di 18 Provinsi Besok 14 Mei 2019
Baca: BMKG Prediksi Bone Berawan Hari Ini, Suhu 32 Derajat
Baca: Badai Matahari Menuju Bumi, LAPAN Laporkan Ada Lubang Korona, BMKG Bicara Dampak di Indonesia
Dampak di Indonesia
BMKG senantiasa memonitor aktivitas Badai Geomagnetik tersebut dengan fluxgate magnetometer.
BMKG juga mencatat adanya peningkatan aktivitas geomagnetik di wilayah indonesia namun masih dalam rentang aman.
Wilayah dengan lintang tinggi (belahan Utara dan Selatan bumi) diperkirakan mengalami dampak paling besar yaitu Aurora yang indah akan terlihat di belahan Bumi Utara dan Selatan.
Selain itu, akan terjadi pula gangguan jaringan listrik bahkan kerusakan trafo jika badainya berlangsung dalam waktu yang lama.
Kategori Badai Geomagnetik diperkirakan terjadi pada kategori G2 (moderate) dengan nilai indek K=6 sampai 7.
Namun, Badai Geomagnetik hanya berdampak pada lintang tinggi dan menengah.
Untuk wilayah Indonesia aman dari badai geomagnetik tersebut.
Baca: PERINGATAN DINI! Ada Sirkulasi Siklonik, Waspada Cuaca Ekstrem di 18 Provinsi Besok 14 Mei 2019
Baca: BMKG Prediksi Bone Berawan Hari Ini, Suhu 32 Derajat
Baca: Badai Matahari Menuju Bumi, LAPAN Laporkan Ada Lubang Korona, BMKG Bicara Dampak di Indonesia
Skala Kekuatan Badai Geomagnetik (Sumber: NOAH Space Weather Scale):
1. G1 (Minor)
Menyebabkan lemah pada jaringan listrik terumata di wilayah lintang tinggi, kemungkinan gangguan minor pada sistem satelit
2. G2 (Moderate)
Gangguan pada jaringan listrik di wilayah lintang tinggi, badai dalam durasi yang lama bis amenyebabkan kerucakan pada trafo. Koreksi pada orientasi satelit/
3. G3 (Strong)
Koreksi tegangan kemungkinan terjadi. Pergeseran pada satelit dengan orbit rendah
4. G4 (Severe)
Meluasnya masalah pada kontrol tegangan. Koreksi pada orientasi sistem satelit, navigasi satelit terganggu hingga beberapa jam, navigasi radio frekuensi rendah terganggu.
5. G5 (Extreme)
Menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik, kerusakan pada trafo, gangguan pada sistem satelit hingga beberapa hari, navigasi radio frekuensi rendah menghilang dalam beberapa jam.(*)
Kejari Jeneponto Bawa Satu Koper Dokumen Saat Geledah RSUD Lanto Dg Pasewang
Ke mana uang Abutours yang Rp 1.6 miliar?