Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curhat Pedagang Sayur di Mamasa yang Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Tentu tidak ada satupun kekuatan yang dapat menghentikan keinginan para petugas untuk membongkar lapak mereka.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
semuel/tribunmamasa.com
Sondok Langi, Pedagang sayur, Warga Sesenapadang 

"Kalau kami dilarang menjual di sini maka sediakan kami tempat yang dekat dari kota," pintanya.

Usai digusur, mereka melakukan dialog kepada pemerintah di Kantor Bupati Mamasa didampingi sejumlah mahasiswa.

Ia ditemui beberapa Pejabat Eselon ll lingkup pemerintah daerah Kabupaten Mamasa.

Mereka adalah Kepala Satpol PP, Kain Lotong Sembe, Asisten lll Sekretariat Daerah, Asfar Nuryadin, Asisten Pemerintah Sekretariat Daerah Lonni.

Mereka melakukan dialog dengan niat mendapat solusi dari pemerintah.

Tetapi harapan dan kenyataan yang diterima berbanding terbalik.

Mereka justru disuruh untuk berjualan di kampung mereka masing-masing.

Ada perbincangan antara Asisten lll Nuruadin Jafar dan Sondok Langi yang sempat terekam.

Berikut perbincanagan keduanya;

Nuryadin: Jadi saya kasi analogi begini bu' supaya pikiran kalian lebih terbuka

Nuryadin: ibaratkan ada orang yang datang menjual di depan rumah ibu lalu ibu mengusirnya, pantaskah dia datang menuntut solusi sama ibu'

Sondok Langi: ia pak

Nuryadin: makanya aturan itu dibuat tanpa solusi, jadi aturan ini ditegakkan, anda datang mencari solusi ya memang tidak ada

Sondok Langi: oh ia pak tapi kami butuh tempat berjualan

Nuryadin: ia ibu ini orang mana.???

Sondok Langi: saya dari Paladan pak

Nuryadin: oh kalau begitu ibu berjualan di sana saja, lebih aman pasti tidak digusur.

Laporan wartawan @rexta_sammy

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved