Tiket Pesawat Mahal, Akademisi Unhas Bilang Begini ke Pemerintah
Akademisi Unhas, Anas Iswanto Anwar Makatutu menilai, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus lebih berani mengambil kebijakan.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ansar
"Menteri Perhubungan seolah tidak punya kuasa untuk intervensi harga, baik melalui regulasi maupun kerja sama dengan BUMN. Faktanya pemain dominan di sektor penerbangan adalah Garuda yang notabene BUMN," kata Anas.
"Tidak perlu menunggu Garuda menurunkan hanrganya. Buat aturan sesegera mungkin. Ini sudah berlarut-larut dan belum ada solusinya," kata ketua prodi S3 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas itu.
"Hanya itu yang bisa. Maskapai tidak dengar kalau masyarakat yang teriak-teriak. Toh sudah lama dan bukti terganggu bisnis lain juga turun," kata Anas menambahkan.
PERINGATAN DINI! Ada Sirkulasi Siklonik, Waspada Cuaca Ekstrem di 18 Provinsi Besok 14 Mei 2019
Tak pengaruhi trafik Mudik
Akademisi Unhas, Anas Iswanto Anwar Makatutu mengatakan, mudik jauh lebih kepada budaya. Yang menjadi keharusan dan gengsi.
"Kalau di Sulsel naiknua harga tiker tidak ngaruh kepada kelompok menengah ke atas. Namun, memang biaya tiket tidak ngaruh, yang berpengaruh pada biaya lain-lain," ujar Anas.
"Biaya lain itu mungkin mengurangi oleh-oleh dan THR lebaran. Dan masyarakat sudah antisipasi kalau harga tiket pasti naik menjelang Lebaran," jelas Anas menambahkan.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: