Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

2 Kali Kalah Telak dari Prabowo di Sumatera Barat, TKD Mengaku Pusing, 'Dimana Salahnya Jokowi?'

Selama dua periode digelarnya Pemilihan umum (Pemilu), yakni pada 2014 dan 2019, Joko Widodo selalu kalah telak dari rivalnya, Prabowo Subianto.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribunnews
2 Kali Kalah Telak dari Prabowo di Sumatera Barat di Pilpres, TKD Pusing, 'Dimana Salahnya Jokowi?' 

TRIBUN-TIMUR.COM-Selama dua periode digelarnya Pemilihan umum (Pemilu), yakni pada 2014 dan 2019, Joko Widodo selalu kalah telak dari rivalnya, Prabowo Subianto.

Hal tersebut juga diakui Jokowi saat menjadi narasumber dalam acara talkshow Mata Najwa beberapa waktu lalu.

Merujuk hasil quick count Pilpres 2019 dari sejumlah lembaga survei, Jokowi memang unggul atas pesaingnya Prabowo Subianto.

Baca: Terancam Hukuman Mati, Ini 5 Fakta HS Pemuda yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Kini Ditangkap Polisi

Baca: Update Situng Real Count KPU 13 Mei 2019 Pukul 05.00 WITA, Suara Prabowo Belum Mampu Kejar Jokowi

Baca: Mahfud MD Berbagi Cerita Bertemu Presiden Jokowi, Bahas Pancasila dan Ide Ketum PBNU & Buya Syafii

Prabowo Subianto dan Jokowi.
Prabowo Subianto dan Jokowi. (TRIBUN WOW)

Namun, perolehan suara Jokowi tidak merata di semua daerah.

Di luar pulau Jawa, Sumatera Barat misalnya, perolehan suara pasangan Jokowi - Maruf Amin malah anjlok.

Padahal selama menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi dikenal cukup getol membangun infrastruktur di sejumlah daerah.

Dalam wawancara eksklusif bersama Jokowi, Najwa Shihab menanyakan soal pengaruh politik elektoral.

Merosotnya perolehan suara di sejumlah daerah apakah berpengaruh terhadap kebijakan pembangunan Jokowi jika dirinya kembali terpilih menjadi Presiden?

Lihat Ekspresi Jokowi saat Najwa Shihab Bertanya Wajarkah Prabowo Deklarasi Dirinya Presiden RI!
Lihat Ekspresi Jokowi saat Najwa Shihab Bertanya Wajarkah Prabowo Deklarasi Dirinya Presiden RI! (Instagram @najwashihab)

Menjawab hal itu, Jokowi mengaku tak ambil pusing dengan perolehan suaranya yang kalah di beberapa daerah.

Jokowi menegaskan kebijakan menggenjot pembangunan infrastruktur di semua daerah bukan untuk mengejar suara.

Sebagai presiden, ia melihat begitu banyak ketimpangan antara wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Terutama dalam hal infrastruktur.

"Kalau saya mau, ya cukup saya bangun di Jawa saja, tapi sekali lagi kita tidak pernah berpikiran seperti itu. Kalau memang ada angka yang tidak sesuai harapan, ya saya kira inilah politik. Yang jelas, saya kemarin tetap makan nasi Padang kok," jawab Jokowi sembari tertawa.

Jokowi juga mengaku jika pada Pilpres 2014 lalu perolehan suaranya di wilayah Sumatera Barat juga kecil.

"Dari dulu di sana (Sumatera Barat) suara kita kecil, tapi saya tetap makan nasi Padang kok. Terlalu baper saya kira (tidak mau membangun di sana). Nggak, nggak, biasa saja," kata Jokowi.

Najwa Shihab juga sempat menyinggung ramainya kabar terkait surat pengunduran diri Bupati Mandailing Natal atau yang biasa disebut Kabupaten Madina.

Dikatakan Najwa, Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution berniat mundur lantaran perolehan suara Jokowi di wilayahnya tidak besar.

Jokowi kemudian menjawab, "Saya kira gak usah mundurlah. Masih banyak pekerjaan untuk kebaikan daerah itu. Gak perlu, gak perlu (mundur). Bahwa kadang (suara) meleset dari target, itu biasa. Politik itu kan sulit ditebak," kata Jokowi.

"Kalau dituding bupati memenangkan petahana?" tanya Najwa.

"Yang namanya bupati, walikota, itu kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Kita beri pelayanan kepada masyarakat sekaligus dia pejabat politik. Coba lihat saja, hampir semua bupati, wali kota itu ketua partai atau pengurus partai. Jadi, gak mungkin insting politiknya dihilangkan," kata Jokowi.

Yang terpenting, kata Jokowi, para gubernur, bupati atau walikota tidak meninggalkan pelayanan kepada masyatakat serta tidak memanfaatkan fasilitas negara untuk keuntungan pribadi.

Baca: Terancam Hukuman Mati, Ini 5 Fakta HS Pemuda yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Kini Ditangkap Polisi

Baca: Update Situng Real Count KPU 13 Mei 2019 Pukul 05.00 WITA, Suara Prabowo Belum Mampu Kejar Jokowi

Baca: Mahfud MD Berbagi Cerita Bertemu Presiden Jokowi, Bahas Pancasila dan Ide Ketum PBNU & Buya Syafii

TKD Sumbar Pusing, 'Dimana Salahnya Jokowi?'

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumatera Barat (Sumbar), Hendra Irwan Rahim, mengaku pusing dengan hasil perolehan suara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sumatera Barat(Sumbar).

Pada Pilpres 2014 Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapatkan 23,1 persen.

Namun, di Pilpres 2019 suara Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin malah turun menjadi 14,1 persen.

Baca: TERBARU, Situng KPU Pilpres 2019 Data Masuk 78%, Jokowi Kehilangan Suara di 4 Provinsi, Prabowo?

Ketua DPD Golkar Sumbar itu menyebutkan, sosialisasi yang dilakukan Jokowi dan tim di Sumbar lebih gencar dibandingkan Pilpres 2014, tetapi hasilnya malah makin jeblok.

"Beberapa kali Jokowi mendatangi Sumbar, membangun Sumbar. Apa lagi yang kurang? Dukungan kepala daerah, dukungan ulama seperti Buya Masoed, Buya Shofwan, Buya Bagindo. Saya pikir semuanya sudah ada," kata Hendra.

Hendra menilai kekalahan telak Jokowi karena sebagian besar pemilih Sumbar tidak mengenal siapa calonnya sehingga memilih hanya berdasarkan ikut-ikutan saja.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Asrinaldi, mengaku terkejut dengan hasil rekapitulasi suara yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf Amin kalah telak dengan 14,1 persen.

"Hasil ini memang di luar prediksi banyak pihak karena sosialisasi Jokowi pada Pilpres 2019 ini lebih gencar dibandingkan 2014."

"Harusnya, suara Jokowi naik, tapi ini malah turun," kata Asrinaldi.  

Asrinaldi mencontohkan, perhatian Jokowi ke Sumbar yang cukup besar.

Kemudian, ditambah dengan dukungan sejumlah kepala daerah dan ulama-ulama besar Sumbar.

Nyatanya, hal itu, kata Asrinaldi, belum mampu mendongkrak perolehan suara Jokowi di Sumbar.

Peneliti dari Laboratorium Ilmu Politik (LIP) Unand ini mengatakan, hasil ini menunjukkan bahwa keinginan masyarakat Sumbar agar Prabowo jadi presiden sangat besar.

"Keinginan masyarakat Sumbar sangat besar, tapi secara nasional belum tentu. Masih menunggu keputusan KPU," katanya. (*)

Baca: Terancam Hukuman Mati, Ini 5 Fakta HS Pemuda yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Kini Ditangkap Polisi

Baca: Update Situng Real Count KPU 13 Mei 2019 Pukul 05.00 WITA, Suara Prabowo Belum Mampu Kejar Jokowi

Baca: Mahfud MD Berbagi Cerita Bertemu Presiden Jokowi, Bahas Pancasila dan Ide Ketum PBNU & Buya Syafii

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jokowi Kalah Telak di Sumbar, TKD: Saya Pusing, di Mana Salahnya Jokowi, Apanya yang Kurang?, https://wow.tribunnews.com/2019/05/13/jokowi-kalah-telak-di-sumbar-tkd-saya-pusing-di-mana-salahnya-jokowi-apanya-yang-kurang?page=all.

Editor: Mohamad Yoenus

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved