Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

RILIS

Indonesia Naik Kelas Jadi Anggota G20, Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman di Jepang Dinanti

Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menghadiri Group 20 Agriculture Minister Meeting (G20 AMM)

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENTAN RI
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman (kanan) salaman saat menghadiri Group 20 Agriculture Minister Meeting (G20 AMM) tahun 2019 yang diselenggarakan di Prefektur Niigata, Jepang, Sabtu (11/5/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menghadiri Group 20 Agriculture Minister Meeting (G20 AMM) tahun 2019 yang diselenggarakan di Prefektur Niigata, Jepang, Sabtu (11/5/2019).

Andi Amran Sulaiman hadir sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia (Delri).

Pertemuan ini untuk menghasilkan Deklarasi Menteri Pertanian Negara-negara G20.

Demikian siaran pers Kementerian Pertanian RI, Minggu atau Ahad (12/5/2019).

Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang telah menjadi anggota G20, naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju.

Karena itu, kehadiran Ketua Delri pada G20 AMM dalam ajang pertemuan bergengsi negara-negara maju ini sangat dinantikan banyak pihak.

Dalam plenary session (sesi paripurna) G20 AMM tersebut, Andi Amran Sulaiman menyampaikan beberapa intervensi Indonesia yang mengusung kepentingan Indonesia.

Antara lain, pentingnya kesetaraan akses bagi petani kecil dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi.

Pasalnya, teknologi merupakan variabel penting untuk mendorong kemajuan petani adalah penguatan digitalisasi.

"Ini akan membuka peluang baru pengembangan dan akses terhadap rantai nilai pangan pertanian yang merupakan modal dasar pembangunan sumber daya manusia," kata Andi Amran Sulaiman menjelaskan.

Oleh karena itu, Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya dukungan teknologi digital dalam menghubungkan Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sehingga siap memasuki era industri 4.0 dipenetrasi menggunakan teknologi berbasis internet.

Alhasil, produsen dan konsumen pangan akan terhubung dan memperoleh keuntungan dengan hubungan komunikasi langsung berbasis internet tersebut.

“Sumber daya manusia pertanian merupakan modal pembangunan yang penting. Kewirausahaan petani muda di pedesaan harus didorong karena minat generasi muda terhadap sektor pertanian saat ini menurun," katanya menegaskan.

Indonesia berpendapat bahwa pengetahuan dan keterampilan generasi muda pertanian perlu ditingkatkan.

Peningkatan pengetahuan dan teknologi dikhususkan pada petani skala kecil dan generasi muda.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved