Kasat Reskrim Kritis Dikeroyok Warga Gara-gara Hal Berikut, Kronologi Lengkap dan Pemicu Medsos
Kasat Reskrim Kritis Dikeroyok Warga Gara-gara Hal Berikut, Kronologi Lengkap dan Pemicu Medsos
AKBP Uri Nartanti mengegaskan kericuhan kelompok PSHT dengan Winongo bermula dari tersebarnya informasi bernada provokasi di media sosial.
"Jadi ini akibat provokasi antar kubu melalui medsos," ujarnya.
Provokasi yang dimaksud berupa beredarnya video aksi penghapusan tulisan STK di pembatas jalan di wilayah Tunggangan, perbatasan Tirtomoyo-Jatiroto) pada Selasa (7/5/2019) malam.
STK atau Sedulur Tunggal Kecer merupakan sebutan lain PSH Winongo.
Dalam rekaman amatir itu, tiga pria berjaket PSH Terate menghapus tulisan STK sembari meneriakkan umpatan.
Video tersebut memancing pergerakan massa PSH Winongo.
Berdasar informasi dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Wonogiri, terdapat sekitar 500 orang berkumpul di rumah Ketua PSH Winongo Ranting Tirtomoyo, Setiawan alias Ngekngek.
Mereka meminta kepolisian mengusut kasus tersebut sekaligus memproses pelaku.
Kemudian sekitar pukul 23.30 WIB, terjadi pemukulan anggota PSHT berinisial WD (13) oleh sekelompok pemuda tak dikenal di sekitar Pasar Jatiroto, Wonogiri.
Kejadian itu diviralkan beberapa netizen yang mengatasnamakan anggota PSHT melalui media sosial Facebook, Rabu (8/5/2019).
Intinya PSHT kalah jumlah oleh PSH Winongo sekaligus ajakan untuk aksi susulan.
Ajakan itu menggerakkan sekitar 5.000 orang anggota PSHT Solo Raya dan beberapa wilayah di Jawa Timur.
Mereka merusak Tugu Lambang Organisasi PSHW Ranting Ngadirojo dan Sidoharjo, malam harinya.
Massa kemudian berpindah ke wilayah Slogohimo.
Mereka berpapasan dengan rombongan Polres Wonogiri yang mengimbau untuk membubarkan diri.