Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Najwa Shihab Punya Banya Fans & Selalu Dinanti, Kok Selalu Ditolak Pria Ini,Lihat Video Pertemuannya

Najwa Shihab Punya Banya Fans & Selalu Dinanti, Kok Selalu Ditolak Pria Ini,Lihat Video Pertemuannya

Editor: Rasni
Tribunnews
Najwa Shihab Punya Banya Fans & Selalu Dinanti, Kok Selalu Ditolak Pria Ini,Lihat Video Pertemuannya 

TRIBUN-TIMUR.COM - Najwa Shihab Punya Banya Fans & Selalu Dinanti, Kok Selalu Ditolak Pria Ini,Lihat Video Pertemuannya

Siapa yang tak kenal sosok presenter Najwa Shihab

Mantan Wartawan yang selalu tampil berwibawa dan tegas ini selalu menarik perhatian masyarakat. 

Sisi lain dirinya yang merupakan sosok cerdas dan menjadi duta buku Indonesia membuat masyarakat makin jatuh cinta pada putri Quraish Shihab itu.

Makanya tidak heran jika dirinya punya banyak fans dan banyak orang yang terus menanti kedatangannya. 

Terbukti dengan live talkshownya keliling Indonesia selalu banjir peserta. 

Wajar saja jika sejumlah tokoh nasional dengan senang hati tampil di acara yang dibawakannya, Mata Najwa.

Tapi tahukah Anda, ada tokoh yang belum berhasil dihadirkan oleh Najwa Shihab?

Baca: Najwa Shihab Baca Puisi Mengharukan, 1 Harapan Najwa Akhirnya Terealisasi setelah Bertahun-tahun

Baca: Akhirnya Cita-cita Najwa Shihab Kesampaian Sepanggung dengan Tokoh Kharismatik Ini

Baca: Najwa Shihab Hanya Tertawa saat Adian Napitupulu & Arief Poyuono Debat Apa Prabowo Marah Atau Tidak

Najwa Shihab kembali tayang bersama Mata Najwa malam ini di Trans 7
Najwa Shihab kembali tayang bersama Mata Najwa malam ini di Trans 7 (instagram.com/najwashihab)
 

Bahkan Mata Najwa yang diasuh Najwa Shihab berulang kali menghadirkan tokoh dimaksud namun belum kesampaian. 

Najwa Shihab akhirnya duduk sepanggung dengan tokoh yang hingga kini belum berhasil dihadirkan di acara Mata Najwa.

Tokoh itu adalah Emha Ainun Nadjib atau yang biasa disapa Cak Nun.

Najwa Shihab akhirnya tampil sepanggung dengan Cak Nun tapi bukan di acara Mata Najwa.

Najwa Shihab dan Cak Nun hadir dalam sebuah diskusi Sarasehan Budaya yang membahas dua tahun kasus Novel Baswedan.

Dalam acara tersebut penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan juga hadir.

Termasuk beberapa rekannya yang pernah bertugas di KPK seperti Abraham Samad dan Busyro Muqoddas.

Momen Najwa Shihab sepanggung dengan Cak Nun dan Novel Baswedan ditayangkan melalui YouTube Najwa Shihab.

Dalam tayangan tersebut Novel Baswedan mengungkapkan ada banyak serangan kepada kawan-kawan di KPK yang juga tidak diungkap.

Namun, dia tetap memotivasi kawan-kawannya itu.

"Terhadap kawan-kawan di KPK mari terus semangat, terus berani dan terus untuk menjaga komitmen memberantas korupsi. Tidak pernah ada suatu negara yang akan bisa maju apabila penegakan hukumnya bermasalah, apabila teror yang terjadi dibiarkan, apabila pemberantasan korupsinya bermasalah," kata Novel.

Baca: Erna Rasyid Taufan Buka Hafisd Camp 2019 Lazismu Parepare

Baca: Jadi Tersangka Kasus IT, Polda Sulteng Akhirnya Limpahkan Kasus Gus Nur ke Kejari Palu

Baca: Sempat Heboh di Media Sosial, Sahkah Salat Tarawih dengan Gerakan Super Cepat? Ini Penjelasan Ustaz

Sementara Najwa Shihab menyebut kasus Novel Baswedan bukanlah serangan individu yang kasuistik, melainkan sistematis dan sudah terjadi sejak lama.

"ICW sejak 1996 mencatat sudah 115 pegiat antikorupsi yang menerima teror. Apa yang terjadi pada Novel tidak bisa dilihat individu semata, ini jelas serangan terhjadap KPK sebagai instutusi dan serangan terhadap pemberantasan korupsi," kata Najwa.

Menurut Najwa, yang paling dirugikan dari rentetan kasus tersebut adalah publik.

"Kita semua, ibu rumah tangga, mahasiswa, orang biasa, semua terkena dampak akibat serangan-serangan ini," bebernya host Mata Najwa itu.

Sementara itu, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mengingatkan betapa suramnya wajah Indonesia.

Kasus yang menimpa Novel Baswedan adalah gambaran wajah Indonesia saat ini.

"Sejak 22 Mei 1998 sehari setelah Soeharto turun, saya mengambil jarak dari Republik Indonesia supaya saya mendapat pemahaman baru dari Indonesia. Karena saya banyak gak paham, terutama reformasi," kata Cak Nun.

"Saya tinggalkan reformasi karena saya gak paham, karena teman saya adalah Soeharto-Soeharto kecil yang ingin menjadi Soeharto juga," beber Cak Nun.

"Miss komunikasi saya itu berlanghsung sampai 21 tahun. Oleh karena itu, saya beruntung selama ini saya halo-halo dengan Indonesia, ternyata setelah bertemu dengan Mas Novel saya baru sadar kalau saya berhadapan langsung dengan wajah Indonesia," pungkas Cak Nun.

Simak videonya di bawah ini:

Selalu Gagal Merayu

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun adalah tokoh yang paling sulit dihadirkan di acara Mata Najwa.

Hal itu diungkapkan sendiri oleh Najwa Shihab, host Mata Najwa.

Meski sudah sembilan tahun membawakan Mata Najwa, Najwa Shihab nyatanya selalu gagal merayu Cak Nun tampil di acaranya.

Padahal Najwa Shihab sudah melakukan upaya agar sang tokoh ini hadir memenuhi undangan.

Saat menghadiri acara milad ke-74 KH A Mustofa Bisri alias Gus Mus di Semarang, Najwa Shihab mengungkapkan hal itu.

Di acara itu hadir para seniman dan budayawan seperti Prie GS, Sudjiwo Tedjo, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, Jaya Suprana, Joko Pirnubo, dan lain-lainnya.

Najwa Shihab didaulat untuk membacakan Catatan Najwa mengenai sosok Gus Mus.

Sebelum membacakan Catatan Najwa, putri dari ulama Quraish Shihab ini sempat membacakan puisi karya Gus Mus.

Usai membacakan puisi dan catatannya, di atas panggung, Najwa pun mengutarakan uneg-unegnya.

"Aku ada satu request Mas Prie," tutur Najwa Shihab ke Prie GS.

"Jadi gini, Mata Najwa sudah sekian lama membujuk dan merayu Cak Nun untuk tampil di Mata Najwa, tapi saya selalu ditolak.

Penolakan demi penolakan. Sampai kapan saya harus menerima penolakan ini Mas Prie. Bolak-balik sejak Mata Najwa hampir 9 tahun. Sembilan tahun yang haus dan rindu. Tolong diyakinkan agar Emha Ainun Nadjib mau hadir di Mata Najwa," kata Najwa.

Prie GS pun meminta hadirin yang hadirin untuk mengamini permintaan Najwa Shihab.

"Insya Allah mudah-mudahan terbuka jalannya. I love you Cak Nun," rayu Najwa Shihab.

Simak videonya sejak menit ke-4:

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun memang jarang tampil di televisi. Hanya sesekali ia terlihat.

Cak Nun pernah terlihat di acara Indonesia Lawyer Club pada 23 Mei 2017 mengangkat tema mengenai "Saatnya Damai Bersenandung".

Itu pun Cak Nun tidak hadir langsung di studio.

Pihak ILC hanya menayangkan rekaman wawancara terhadap Cak Nun.

Di dalam beberapa tayangan YouTube, Cak Nun pernah mengutarakan alasannya tidak lagi tampil di media massa.

Cak Nun mengaku sudah meninggalkan koran dan televisi sejak 22 Mei 1998, setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.

"Saya ketemu tv lagi ke tv-tv itu hanya tv lokal. Itu pun juga posisi kerja samanya beda dengan tv zaman dulu," ujarnya.

 

"Saya belum mengizinkan yang syuting tv-tv nasional," tambahnya.

Menurut Cak Nun, sudah banyak tawaran dari televisi nasional seperti ILC, Mata Najwa, dan televisi lainnya untuk tampil. Namun Cak Nun menolak.

Dikutip dari situs caknun.com, dikemukakan alasan Cak Nun enggan tampil di media massa.

"Tapi bahwa saya jarang bicara di media, itu karena saya melihat sebagian besar media saat ini sudah sangat tidak mengasyikan.

Terlebih di zaman yang salah satunya melihat ketenaran sebagai kebenaran. media berkontribusi besar menjadikan kebodohan menjadi milik masyarakat. Dan jujur saja, kenyataan yang terjadi pada media ini menjadikan saya tidak bahagia dan terangsang untuk kembali menulis," jawabnya saat ditanya oleh Hendi Jo dari Islam Indonesia.

Najwa Shihab Heran, Ijtima Ulama III Ada Yel-yel Dukung Prabowo-Sandi & Minta Diskualifkasi Jokowi

Talkshow Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab Rabu (1/5/2019) tadi malam berlangsung seru.

Topiknya Laga Usai Pilpres.

Debat seru tim sukses 01 dan 02 tersaji.

Guntur Romli dan Adian Napitupulu vs Eggy Sudjana dan Arief Poyuono.

Salah satu segmen diawali video Jumpa Pers Ijtima Ulama III di Sentul.

Baca: Ustaz Arifin Ilham Buat Surat Wasiat Kematian Saat Sakit, Kini Unggah Tangis Haru & Berpelukan Gini

Baca: Najwa Shihab Tiba-tiba Pegang Tangan Adian Napitupulu & Arief Poyuono Lihat Ekspresi Tim 01 & 02 Itu

Baca: Hasil Liga Champions - 2 Gol Messi, 1 Gol Suarez, Buat Liverpool Sulit di Leg 2, Ini Video Gol-gol

Yang hadir di antaranya KH Bachtiar Nasir, KH Yusuf Martak, serta KH Slamet Maarif.

Di slide video dari Front TV juga tampak peserta berdiri menyanyikan yel-yel lagu ada kata Prabowo dan Sandi.

"Ijtima Ulama atau Badan Pemenangan kok ada lagu-lagu menangkan 02," tanya Najwa Shihab ke Eggi Sudjana.

Eggy Sudjana kemudian menjelaskan tentang Ijtima Ulama III.

Sebelum ke Mata Najwa, Eggy Sudjana juga hadir di Ijtima Ulama III.

Ijtima ulama diawali pembicaraan dua orang yang dianggap pakar
"Satu Ibu Chusnul mariyah bekas KPU menjelaskan hal ikhwal di KPU kemudian yang kedua Agus Maksum yang ahli IT dari BPN yang sudah diancam mau dibunuh segala macam karena dia mengungkap dengan sistematis dan jelas adanya kecurangan diawali denganDPT. DPT ini lah cikal bakalnya. Sampai misalnya satu kelaurga satu KK ada 200 orang, itu istrinya berapa orang. ada juga lahir pada jamannya Nabi Isa itu kan ngaco benar," kata Eggy Sudjana.

Namun penjelasan Eggy Sudjana tim sukses Prabowo - Sandiaga Uno dipotong Najwa Shihab.

"ijtima ulama atau Badan Pemenangan?" tanya Najwa Shihab lagi

"Ini ijtima ulama yang kemudian aspirasi ulama yang disampaikan kepada BPN. Poin apa? tadi diskualifikasi kepada Jokowi Maruf" kata Eggy Sudjana.

"Jadi ini suara BPN?" tanya Najwa Shihab

"Bukan ini suara ijtima ulama" balas Eggy Sudjana.

"Yang didalamnya ada BPN dan sebelumnya ada yel-yel" tanya Najwa Shihab lagi.

"loh kan Ijtima ulama mendukung Parbowo -Sandi" kata Eggy Sudjana.

"Jadi ini badan pemenangan bukan ijtima ulama," tanya Najwa Shihab lagi.

"Ijtima ulama, BPN itu yang diundang," balas Eggy Sudjana.

Eggy Sudjana kemudian menjelaskan alasan Ijtima Ulama III merekomendasikan Pasangan Jokowi - Maruf Amin didiskualifikasi.

""Poin pentingnya tentang diskualifikasi tadi itu yang mau saya jelaskan. Pasal 463 ayat 4 kenapa? Karena ada disebutkan di situ paslon saya langsung paslon jika terbukti TSM terstruktur, sistematis dan massif maka dapat dibatalkan pencalonannya. Itu yang didorong tadi. Kita sudah ke DKPP. DKPP harus periksa bawaslu dan KPU," kata Eggy Sudjana.

Lalu seperti apa tanggapan tim sukses Jokowi?

"Ya kalau menurut saya seperti Mbak Nana tadi itu memang BPN, bukan ulama. Yang Kebetulan waktu itu seragamnya yang beda. Karena apa yang disuarakan suara BPN. Suara BPN ingin menang dengan cara yang tidak terhormat menurut saya," kata Guntur Romli.

Guntur Romli dan Eggy Sudjana kemudian terlibat perdebatan seru. Lihat videonya di bawah menit 4:34:

(TribunKaltim.com/TribunTimur.com)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

1
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved