Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TERBARU Real Count KPU Pilpres 2019 Rabu 8 Mei 2019 Jam 15.00 Data Masuk 71,9%,Prabowo Kejar Jokowi?

TERBARU Real Count KPU Pilpres 2019 Rabu 8 Mei 2019 Jam 15.00 Data Masuk 71,9%,Prabowo Kejar Jokowi?

Editor: Rasni
Tribunnews
TERBARU Real Count KPU Pilpres 2019 Rabu 8 Mei 2019 Jam 15.00 Data Masuk 71,9%,Prabowo Kejar Jokowi1 

Rizal Ramli merupakan pendukung Capres dan Cawapres 02, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

Ini Bermula dari cuitan Rizal Ramli tentang kemenangan Prabowo-Sandi.

Dia mengaku mendapat bisikan dari seorang tentara berpangkat Letnan Kolonel TNI Angkatan Darat

"Barusan belanja buah di supermaket. Didatangi ibu2 dan bapak yg saya tidak kenal. Ibu2 katakan, "Pak Ramli harus bicara lebih keras, ini sudah ndak benar! Kemudian datang seorang LetKol AD, "Pak ini sudah kebangetan, laporan2 Babinsa PS sudah menang. Bahkan di komplex Paspamres!"

Demikian cuitan mantan Menko Kemaritiman era Kabinet Kerja tersebut.

Ujungnya cuitan yang diunggah di Twitter pribadinya, berbuntut panjang.

Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa menegaskan, kicauan itu hoaks sekaligus mencemarkan nama baik institusinya.

Senin (6/5/2019) siang, Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa sengaja menggelar temu wartawan di kantornya.

 

Baca: Kepala KUA Rantepao Ceramah di Masjid Agung Toraja Utara, Ini Jadwalnya

Baca: VIDEO: Kekecewaan Wakil Ketua DPRD Wajo 2 Pejabat Pemkab Tak Hadir Rapat

Baca: Ingin Ngabuburit Bareng Hanan Attaki di Makassar? Ini Jadwalnya

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa (KOMPAS.COM/SABRINA ASRIL)

Pertama, Andika Perkasa menegaskan bahwa TNI AD atau Babinsa tak memiliki data perolehan suara Pemilu 2019 di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) seperti yang dikatakan Rizal Ramli tersebut.

"Tidak benar bahwa TNI AD atau Babinsa memiliki data atau hasil Pemilu. Karena kami tidak ditugaskan mendata (hasil Pemilu 2019)," ujar Andika Perkasa.

Bahkan, personel TNI yang ditugaskan membantu pengamanan pemungutan suara tidak diperkenankan masuk ke dalam TPS, melainkan berada di sekitar saja.

Personel TNI masuk TPS apabila diminta oleh penyelenggara Pemilu setempat maupun unsur kepolisian.

Itu pun terjadi hanya pada situasi tertentu saja.

Misalnya, pada situasi yang membutuhkan keberadaan personel TNI.

"Jadi, tugas TNI AD sebagaimana yang ditugaskan Mabes TNI hanyalah pengamanan. Mulai dari masa kampanye, distribusi logistik, ketika pelaksanaan dan sampai selesainya nanti. Tugas kami purely pengamanan," lanjut dia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved