Kelakar Ramadan
Chat Mesra dengan Pacar Saat Ramadan, Apakah Batalkan Puasa atau Tidak?, Ini Penjelasannya
Pantas saja, jika banyak orang yang berpuasa pada bulan Ramadan, namun puasanya tidak menghasilkan pahala.
Chat Mesra dengan Pacar Saat Puasa Ramadan, Apakah Batalkan Puasa atau Tidak?
TRIBUN-TIMUR.COM - Pasti banyak yang bertanya-tanya apakah pacaran membatalkan puasa?
Berikut ini disadur dari laman Konsultasisyariah.com melalui artikel berjudul Pacaran Membatalkan Puasa.
Ramadan adalah bulan yang mulia.
Namun, mulianya Ramadan tidak diimbangi dengan sikap kaum muslimin untuk memuliakannya.
Baca: 1 Ramadan - Kultwit Mahfud MD Bahas Apa Itu Takwa dan Kriteria Orang Bangkrut Menurut Rasulullah
Baca: Malam ke 2 Ramadan, Ini Nama Penceramah di Masjid Agung Al-Umaraini Selayar
Baca: Begini Kabar Sulis Cinta Rasul Sekarang, Ada Berita Bahagia dan Kabar Buruk Menerpa
Banyak diantara mereka yang menodai kesucian Ramadan dengan melakukan berbagai macam dosa dan maksiat.
Pantas saja, jika banyak orang yang berpuasa pada bulan Ramadan, namun puasanya tidak menghasilkan pahala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa, namun yang dia dapatkan dari puasanya hanya lapar dan dahaga,” (HR Ahmad 8856, Ibn Hibban 3481, Ibnu Khuzaimah 1997 dan sanadnya dishahihkan Al-A’zami).
Satu di antara sebabnya adalah mereka berpuasa, namun masih rajin berbuat maksiat.

Baca: Daftar Harga Hp Mei 2019 Mulai Rp1,5 Jutaan, Realme 3 Pro, Oppo A5s dan Redmi 7, Lengkap Spesifikasi
Pacaran adalah Zina
Pacaran tidaklah lepas dari zina mata, zina tangan, zina kaki, dan zina hati.
Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak Adam telah ditakdirkan mendapat bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa dielakkan. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR Muslim nomor 6925)
Semua anggota badan berpotensi untuk melakukan semua bentuk zina di atas.
Mengantarkan kemaluan untuk melakukan zina yang sesungguhnya.
Karena itulah, Allah melarang mendekati perbuatan ini dengan menjauhi semua sebab yang akan mengantarkannya.