Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Enam Rumah Terbawa Banjir, Dua Tertimbun Longsor di Desa Tuba Sigi,

Selain enam rumah terbawa banjir, dua rumah lainnya tertimbun longsor, dan delapan rumah rusak berat.

Penulis: Muhakir | Editor: Sudirman
abdul humul/tribuntimur.com
Dua orang warga Desa Pandere berjalan melintasi longsoran membawa bahan makanan untuk disuplai ke Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (1/5/2019). Akses menuju desa itu, dan beberapa desa di Kecamatan Kulawi dan Kulawi Selatan, putus akibat banjir bandang, Minggu (28/4/2019) kemarin. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sebanyak enam rumah terbawa banjir di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, pada Minggu (28/4/2019) lalu.

Selain enam rumah terbawa banjir, dua rumah lainnya tertimbun longsor, dan delapan rumah rusak berat.

Baca: Selama Ramadan, Four Point Makassar Gandeng Chef Mohammed Salameh

Baca: Karakter dan Keterampilan Jadi Modal Peserta Didik Hadapi Era Industri 4.0

Sekretaris Desa Tuva, Wilis Kapang mengatakan, saat ini ke 8 keluarga yang kehilangan rumahnya sudah mendirikan posko induk untuk mengungsi.

Mereka memanfaatkan bangunan semi permanen yang tidak berdinding, untuk posko dan dapur umum.

Posko pengungsian itu, hanya berjarak sekitar 50 meter dari titik banjir terparah.

"Karena posisinya di sini (posko pengungsian, red) letaknya lebih tinggi jadi aman," tambah Wilis.

Salah satu yang menjadi kendala saat ini ialah, listrik sudah sepekan tidak menyala. Tiang listrik di dusun ini tumbang dihantam banjir.

Selain itu, air bersih juga sangat sulit untuk didapatkan.

Untuk mendapatkan air bersih, mereka gunakan mesin pengisap air yang dinyalakan sekali setiap hari.

"Itu kita pakai genset (generator set), soalnya listrik belum menyala," terangnya.

Kesulitan air bersih juga dirasakan Kadir dan istrinya Asmiah, warga RT 1 Dusun 3 Desa Tuva.

Kadir mengaku sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan mencuci baju, dan perlengkapan dapur sehari-hari.

Sejumlah kendaraan terjebak macet di jalan poros Maros.
Sejumlah kendaraan terjebak macet di jalan poros Maros. (Ansar/Tribun Timur)

Tidak hanya Kadir, warga lainnya, Bernar, mengaku selama pasca banjir bandang, dirinya baru mandi tiga kali.

"Kita hanya harap air sumur untuk ditimbah, karena air sungai kotor, mau pakai mesin penyedot air, listrik tidak menyala," ungkapnya. (TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved