ITCW Sinyalir Ada Mafia Barang Impor di Pelabuhan Parepare
Hal ini disampaikan, Koordinator Indonesia Timur Coruption Watch (ITCW) Jasmir L Lainting."Peredaran barang Malaysia
Penulis: Mulyadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPAREPARE.COM, UJUNG - Maraknya barang Malaysia masuk lewat Pelabuhan Nusantara Parepare disinyalir karena adanya mafia barang impor yang bermain.
Hal ini disampaikan, Koordinator Indonesia Timur Coruption Watch (ITCW) Jasmir L Lainting."Peredaran barang Malaysia yang masuk lewat Pelabuhan Parepare sudah massif dan sepertinya kuat dugaan ada mafia barang impor,"ungkapnya.
Ia menjelaskan, di Pelabuhan ini, hampir semua ada perwakilan otoritas berwenang mengawasi dan memeriksa barang asal Malaysia yang marak ini.
"Disini kan ada Bea cukai, ada Karantina Pertanian (khusus periksa hewan dan tumbuhan), dan otoritas jasa pelayaran dalam hal ini KSOP Parepare,"ungkapnya.
Jasmir mengatakan, bea cukai misalnya yang ada di dalam kompleks pelabuhan yang menjadi pihak berwenang memeriksa barang asal luar negeri ini tetapi terkesan berpangku tangan.
"Kan tidak masuk akal jika alasannya bahwa barang yang masuk sudah melalui bea cukai Nunukan sehingga tidak perlu lagi di Parepare. Kan ada leve cukai, coba cek masing-masing asal Malaysia ada tidak,"terangnya.
Sehingga menurutnya, jika hal ini terus dibiarkan akan merugikan masyarakat dan produk yang ada di dalam negeri. "Ini barang asal Malaysia rata-rata dibawa standar harga dari produk Indonesia,"tambahnya.
Humas Kantor Pengawasan dan Layanan Bea dan Cukai Parepare, Sofyan mengaku, barang antar pulau tidak masuk lagi kewenangannya.
"Terkait barang yang dibawa itu, kita bea cukai tidak tahu karena memang kami tidak memiliki kewenangan,"ujarnya.
Sehingga tambah Sofyan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan atas barang yang diangkut antar pulau karena untuk barang yang masuk dari Nunukan pastinya sudah melalui pengawasan petugas bea cukai disana,"ujarnya.(adi)
