Kapten Timnas U-19 Indonesia dan Mantan Bek PSM Gagal Ikuti Jejak Egy Main di Eropa, Tak Menyesal?
Kapten Timnas U-19 Indonesia dan Mantan Bek PSM Gagal Ikuti Jejak Egy Main di Eropa, Tak Menyesal?
TRIBUN-TIMUR.COM - Kapten Timnas U-19 Indonesia Nurhidayat Haji Haris gagal mengikuti jejak Egy Maulana Fikri dan Firza Andika bermain di salah satu klub Eropa.
Mantan bek PSM Makassar ini sebenarnya mendapatkan kesempatan menjalani trial aau uji coba di salah satu klub Eropa, pada Januari 2019 lalu.
Namun karena pilihan yang berat dan sulit, di saat bersamaan mendapat panggilan membela Timnas U-22, Nurhidayat melepas peluang tersebut.
Baca: Pengganti Srdjan Lopicic Ini Baru Sebatas Diincar Persib Bandung, Namun Bobotoh Sudah Beri Selamat
Baca: Preview Barcelona vs Liverpool - Pertaruhan Dua Bek Kiri Terbaik! Eks Pemain Bagi Resep Atasi Messi
Lantas bagaimana tanggapan pemain yang turut menyumbangkan gelar juara Piala AFF U-22 tersebut?
Nurhidayat mengaku tidak menyesal meski gagal bermain di salah satu klub Eropa pada musim 2019.
Menurut Nurhidayat, kegagalan memperkuat klub Eropa, disebutnya karena memang belum rezeki di tangannya.
Ya, trial dari salah satu klub Eropa tersebut ditolaknya secara halus karena pada awal Januari 2019, Nurhidayat bertahan di Tanah Air.
Pilih Bersama Timnas
Saat itu, mantan bek tengah PSM Makassar itu memutuskan untuk tetap mengikuti pemusatan latihan bersama timnas U-22 Indonesia asuhan Indra Sjafri.
Nurhidayat akhirnya menolak tawaran dari klub Eropa yang enggan disebutkan namanya itu.
Baca: Barcelona vs Liverpool - Ditanya Pemain Liverpool, Coutinho Hanya Sebut 3 Nama dan Tak Ada Mo Salah
Baca: Live meTube.id Barcelona vs Liverpool - Klopp Sebut Tak Terlalu Prospek, Komentari Aksi Lionel Messi
Meski demikian, bek asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu tetap bersyukur dengan kariernya saat ini.
“Tidak ada rasa penyesalan bagi saya, mungkin itu belum rezeki saja,” kata Nurhidayat seperti dikutip dari BolaSport.com, Rabu (1/5/2019).
Nurhidayat yakin kalau masih rezeki, tawaran bermain di Eropa bisa datang kembali.
Pemain kelahiran Makassar 5 April 1999 (usia 20 tahun) itu hanya fokus untuk terus mengembangkan permainannya hingga nanti dilirik klub luar Indonesia.
Ketika ditanya apakah mau bermain di Asia Tenggara, Nurhidayat tak menolak.
Sebab, ia mengaku ingin mencari klub yang sesuai dengan kesepakatan bersama.
Baca: Cetak Dua Gol untuk PSM di AFC Cup 2019, Marc Klok Singgung Proses Naturalisasi
Baca: Rahmat dan Pellu Cadangan Lawan Home United, Pelatih: Pemain Kelelahan. Starter di Piala Indonesia?
“Saya bebas mau bermain di mana saja, Asia Tenggara boleh. Asalkan cocok saja,” kata Nurhidayat.
Sampai saat ini ada dua rekan Nurhidayat di timnas U-19 Indonesia yang berkarier di Eropa. Mereka adalah Egy MaulanaVikri (Lechia Gdansk), dan Firza Andika (AFC Tubize).
Skuad PON Sulsel
Sebelum hijrah di Bhayangkara FC, Nurhidayat adalah salah satu talenta muda pesepakbola Makassar yang tak ada habisnya.
Nurhidayat merupakan pemain seangkatan dengan Asnawi Mangkualam dan M Arfan. Ketiganya tampil impresif bersama PSM
Nurhidayat merupakan jebolan skuad cabor sepakbola Sulsel di ajang PON Jawa Barat 2016 lalu.
Nurhidayat yang berposisi sebagai stopper direkrut PSM pada Liga 1 2017 untuk memenuhi regulasi penerapan tim memainkan pemain U-23 secara reguler.
Namun setelah direkrut, Nurhidayat tak sekalipun diturunkan oleh pelatih PSM saat itu, Robert Rene Alberts.
Bahkan ia telah beberapa bulan tak mengikuti latihan bersama pemain PSM, sebab memperkuat Timnas U-19 saat itu.
Baca: Hari Pendidikan Nasional - Promo KFC, Ayam dan Pepsi Hanya Rp 18 Ribuan
Baca: Sulsel Masih Golkar, Bung! Irfan AB dan Syahruddin Berpotensi Raih Suara Terbanyak di DPRD
Saat Timnas U-19 saat itu masih memiliki sejumlah jadwal uji coba, akhirnya Nurhidayat dipanggil pulang.
Nurhidayat diminta Robert Alberts untuk membela PSM lantaran sedang mengalami krisis pemain.
Debut Lawan Borneo FC
Akhirnya Nurhidayat turun sebagai starter, bahkan dipercayakan tampil selama 90 menit saat menjamu Borneo FC, Senin (19/6/2017).
Bermain di Stadion Matoanging Andi Mattalata, Nurhidayat mampu memukau pelatih kepala PSM, Robert Rene Alberts.
Padahal, Nurhidayat tak bermain sebagaimana posisi aslinya stopper, melainkan ia diplot sebagai gelandang bertahan.
"Dia lakukan kerja bagus apalagi pada pertandingan pertama sama kita, tidak gampang melakukan hal itu," ucap Robert usai laga.
Penampilan Nurhidayat juga menuai pujian sejumlah suporter terutama di media sosial.
Baca: Leg II PSM vs Bhayangkara FC Jumat 3 Mei, Begini Cara Beli Tiket via Online di www.kiostix.com
Baca: Utak-atik Calon Lawan PSM di Semifinal AFC Cup 2019? Dari Tampine Rovers hingga Ceres Negros
Ia disebut sebagai pemain yang memiliki ciri khas Makassar 'Cepat dan keras'.
Debut perdana pemain bernomor punggung 32 ini berakhir manis dengan kemenangan tipis yang diperoleh PSM atas Borneo dengan skor 1-0.(*)
Artikel ini telah tayang di SUPERBALL.ID dengan judul "Kapten Timnas U-19 Indonesia Tak Menyesal Gagal Bersaing di Eropa"