BPS Sebut Kualitas Hidup Warga Sulsel Meningkat, Simak Penjelasannya
"Pada tahun 2018, IPM Sulawesi Selatan telah mencapai 70,90. Angka ini meningkat 0,56 poin dibandingkan dengan IPM Sulawesi Selatan pada tahun 2017
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mengungkapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel untuk tahun 2018, di Kantor BPS Sulsel, Jl Haji Bau, Makassar, Kamis (2/4/2019) siang.
Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, peningkatan kualitas hidup di Sulawesi Selatan terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya IPM dari tahun ke tahun.
"Pada tahun 2018, IPM Sulawesi Selatan telah mencapai 70,90. Angka ini meningkat 0,56 poin dibandingkan dengan IPM Sulawesi Selatan pada tahun 2017 yang mempunyai angka sebesar 70,34," kata Yos.
Baca: Badan Pusat Statistik: 168 Desa di Sulsel Masih Tertinggal
Baca: Sekda Selayar Hadiri Ekspose Data Badan Pusat Statistik
Yos menjelaskan, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
"IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010," jelas Yos.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living).
"Pada tahun 2018, status pembangunan manusia di Sulawesi Selatan telah mencapai level Tinggi. IPM Sulawesi Selatan pada tahun 2018 tumbuh sebesar 0,80 persen dibandingkan tahun 2017. Komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan selama periode 2017 hingga 2018," ungkap Yos.
Komponen tersebut, kata Yos, antar lain bayi yang baru lahir di tahun 2018 memiliki peluang untuk hidup hingga 70,08 tahun, atau meningkat 0,24 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca: Hardiknas, Ini Permintaan Mahasiswa Majene
Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang
untuk bersekolah selama 13,34 tahun, meningkat 0,06 tahun dibandingkan pada 2017.
"Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,02 tahun di tahun 2018, meningkat 0,07 tahun dibandingkan tahun sebelumnya," terangnya.
"Pengeluaran per kapita disesuaikan harga konstan 2012 masyarakat
telah mencapai Rp10,81 juta pada tahun 2018, meningkat Rp325 ribu dibandingkan tahun sebelumnya," tambah Yos. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: