Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Buruh Tuntut Sistem Kerja Kontrak Dihapus di Kantor Gubernur Sulsel

Setelah berorasi di Flyover, ratusan buruh tersebut melanjutkan aksinya di depan Kantor Gubernur Sulsel, di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang.

Penulis: Amiruddin | Editor: Syamsul Bahri
Amiruddin/Tribun Timur
Unjuk rasa ratusan buruh di depan Kantor Gubernur Sulsel, di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Rabu (1/5/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah organisasi buruh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), turut memperingati Hari Buruh atau May Day, Rabu (1/5/2019).

Salah satu titik konsentrasi peringatan Hari Buruh kali ini, yakni di bawah Flyover, Jl AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Baca: Peserta Kongres INI Meninggal, Simak Penjelasan Petugas Kesehatan Hotel Claro Makassar

Baca: Bandingkan Progress Hasil Input C1 Pemilu di Makassar dan 23 Daerah di Sulsel

Seperti yang dilakukan Konfederasi Serikat Nusantara (KSN) dan Serikat Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI).

Setelah berorasi di Flyover, ratusan buruh tersebut melanjutkan aksinya di depan Kantor Gubernur Sulsel, di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang.

Buruh tersebut tampak mengendarai sepeda motor, termasuk satu unit truk tronton yang menjadi panggung orasi di depan kantor Gubernur Sulsel.

Unjuk rasa ratusan buruh di depan Kantor Gubernur Sulsel, di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Rabu (1/5/2019).
Unjuk rasa ratusan buruh di depan Kantor Gubernur Sulsel, di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Rabu (1/5/2019). (Amiruddin/Tribun Timur)

Dalam orasinya, mereka menuntut pemerintah memperhatikan kesejahteraan buruh.

Bukan hanya pemerintah pusat yang diminta memperhatikan nasib buruh, tetapi juga Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah.

"Kami meminta pemerintah memperhatikan nasib para buruh. Upah yang selama ini kami peroleh, tidak sebanding dengan harga kebutuhan hari ini," kata peserta aksi dari SPBI, Muslimin (26), kepada tribun-timur.com.

Ia juga menyoroti sistem kerja kontrak yang dianggap merugikan para pekerja.

Termasuk kata dia, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang kerap dialami buruh di Indonesia.

Pantauan tribun-timur.com, selain berorasi, peserta aksi juga membakar ban bekas di jalan depan gerbang kantor Gubernur Sulsel.

Setelah menyampaikan aspirasinya, peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.

Aparat kepolisian gabungan dari Polrestabes Makassar, Brimob, dan Satpol PP tampak berjaga di lokasi aksi.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved