Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPR RI

Pernah Disindir Najwa Shihab, Johan Budi Eks Jubir KPK Lolos DPR? Ratusan Juta Uang Tabungan Habis

Pernah Disindir Najwa Shihab, Johan Budi Eks Jubir KPK Apakah Lolos DPR? Uang Tabungan Melayang

Editor: Mansur AM

"Insya Allah, semoga lancar sampai penghitungan di KPU-nya," ujar mantan Plt Wakil Ketua KPK ini.

Meski diprediksi berhasil lolos ke Senayan berdasarkan hitungan suara sementara, namun Johan Budi sebelumnya mengaku tidak mengeluarkan modal banyak untuk kampanye.

Modal Ratusan Juta di Tabungan

Johan Budi menyadari bahwa pencalonan sebagai caleg membutuhkan dana.

Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Johan Budi SP sebagai Juru Bicara Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2015).
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Johan Budi SP sebagai Juru Bicara Presiden di Istana Merdeka, Selasa (12/1/2015). (BIRO PERS SEKRETARIAT KEPRESIDENAN)

Namun, Johan Budi secara jujur mengakui bahwa dana yang dimilikinya cukup terbatas, hanya di kisaran ratusan juta rupiah.

"Bukan berarti saya tidak punya persiapan uang. Waktu menyalonkan itu saya kan punya tabungan, tapi ya tidak di angka miliaran, ya ratusan juta lah," ujar Johan Budi kepada Kompas.com.

Salah satu yang ikut menghemat biaya kampanye Johan Budi adalah tidak adanya pembagian uang, atau bantuan berupa apapun kepada masyarakat.

Johan Budi berusaha meyakinkan pemilih bahwa visi-misi lebih penting ketimbang memilih pemimpin karena diberikan uang.

Johan Budi Disindir Najwa Shihab
Nama Johan Budi mulai dikenal sejak menjadi Juru bicara lembaga anti korupsi KPK.
Kini masuk istana dan menjadi staf komunikasi Presiden Jokowi.

Tapi sepertinya kariernya tidak ingin berakhir sampai disitu.

Baca: Horee! ASN Bisa Pulang Lebih Cepat di Ramadan 2019, Beda Aturan Pegawai 5 Hari Kerja & 6 Hari Kerja

Baca: Real Count KPU 02 Kalah dari 01, Rocky Gerung Dibully Tak Mungkin Gue Layani Satu Per Satu

Buktinya Johan Budi memilih maju sebagai wakil rakyat.

Dia menjadi satu dari 1.100 caleg dari partai PDIP yang bertarung untuk kursi DPRD khusus daerah pemilihan Jawa Timur.

Keinginannya bergelut di kursi DPRD RI rupanya mendapat sentilan dari Presenter kondang Najwa Shihab.

Sentilan itu dia lontarkan dalam acara Adu Greget Caleg Jawa Timur seperti dilansir dari akun Youtube nya Najwa Shihab pada 8 Februari kemarin.

Disitu hadir delapan caleg dari parpol berbeda.

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Follow juga akun instagram tribun-timur.com:


Baca: Horee! ASN Bisa Pulang Lebih Cepat di Ramadan 2019, Beda Aturan Pegawai 5 Hari Kerja & 6 Hari Kerja

Baca: Real Count KPU 02 Kalah dari 01, Rocky Gerung Dibully Tak Mungkin Gue Layani Satu Per Satu

"Ada 87 kursi di DPRD yang diperebutkan khusus Jawa Timur. Ada 1.100 caleg siap untuk jual diri supaya kita mau beli," ujarnya.

Di acara tersebut hadir Caleg dari PKB Fandi Utomo, Djamal Azis dari Gerindra, Priyo Budi Santoso dari Berkarya, Guntur Romli Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Imelda Sari dari Demokrat, Viva Yoga Mauladi PAN, dan Venna Melinda dari Nasdem.

Najwa lalu menanyakan apa yang membuat Johan Budi sampai mau masuk ke dalam instansi yang dulunya sering ditangkapi oleh lembaga dia bekerja.

"Dulu jubir KPK, terkenalnya karena jubir KPK dan masuk istana. Jadi salah satu jubir atau staf komunikasinya Presiden Jokowi. Dan sekarang mau mencoba ke DPR. Yang jelas dulu kalau KPK salah satu institusi yang anggotanya paling banyak ditangkapin itu DPR. Dan sekarang anda mau masuk ke dalam institusi yang dulu banyak anda tangkapin?" ujar Nana panggilan akrab Najwa Shihab.

Mendengar pernyataan Nana, penonton yang hampir semua mahasiswa Unversitas Airlangga Surabaya itu spontan bersorak.

"Bentar..bentar. Jangan mengutuki ruang-ruang gelap. Kalau bisa anda juga bisa masuk ke sana dalam rangka untuk ikut memperbaiki. Kalau hanya mengutuk kemudian kita tidak terjun membantu selamanya tidak akan baik. Karena itu Saya ingin punya kontribusi saya pribadi punya komitmen dari track record selama saya lakukan untuk bisa membantu itu," jawab Johan Budi.
Nana lalu mengatakan punya data berapa banyak anggota DPR yang ditangkap karena kasus korupsi.

 

Baca: Horee! ASN Bisa Pulang Lebih Cepat di Ramadan 2019, Beda Aturan Pegawai 5 Hari Kerja & 6 Hari Kerja

Baca: Real Count KPU 02 Kalah dari 01, Rocky Gerung Dibully Tak Mungkin Gue Layani Satu Per Satu


Selanjutnya Nana memanggil Priyo Budi Santoso Sekjend Berkarya.

"Saya ingatkan teman-teman, mas Priyo ini dulunya di Golkar dan sekarang jadi Sekjend di Berkarya. Partai yang salah satu taglinenya "lebih enak jaman pak Harto". Jadi masih yakin mau jualan pak Harto di hadapan mahasiswa?," .

Mendengar pertanyaan itu, Priyo menjawab "saya pastikan ya...", ujarnya.

Selain Johan dan Priyo, Nana juga memberikan pertanyaan melada Venna Melinda.

Venna sempat ditanya alasan kenapa sampai pindah partai dari Demokrat ke Nasdem.

"Kenapa pindah? Apa itu artinya Jokowi lebih baik dari bapak SBY karenanya pindah?," tanyanya disambut teriakan penonton.

"Semua pemimpin negara Indonesia punya kelebihan. Kalau ada satu pemikiran politisi perempuan, itu lebih kepada saya punya hitung-hitungan saya sendiri," jawab Venna Melinda.

 

Baca: Horee! ASN Bisa Pulang Lebih Cepat di Ramadan 2019, Beda Aturan Pegawai 5 Hari Kerja & 6 Hari Kerja

Baca: Real Count KPU 02 Kalah dari 01, Rocky Gerung Dibully Tak Mungkin Gue Layani Satu Per Satu

(TRIBUN-TIMUR.COM)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved