Real Count C1
UPDATE Real Count KPU Siang Ini Prabowo Menang Besar di Sumbar dan Sultra, Jokowi Berkuasa di Jateng
Real Count KPU Siang Ini Prabowo Menang Besar di Sumbar dan Sultra, Jokowi Berkuasa di Jateng
Poltracking, misalnya yang memperkirakan Jokowi-Ma'ruf akan menang dengan perolehan sebanyak 58,78 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 41,22 persen.
Sementara Indo Barometer memperkirakan Jokowi-Ma'ruf mendapat 51,40 persen dan Prabowo-Sandi 48,60 persen.
Indikator juga mencatat hasil survei mereka, Jokowi-Ma'ruf akan menang dengan perolehan 52,61 persen, sedangkan Prabowo-Sandi, sebesar 47,39 persen.
Sementara dari hasil quick count Litbang Kompas, Jokowi akan mendapatkan di sebagian Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu.
Prabowo sendiri, menurut hasil quick count Litbang Kompas menang telak di Sumatera Barat serta Kepulauan Riau dan Jambi, untuk wilayah Sumatera bagian tengah.
Meski demikian, ada beberapa lembaga survei yang hasil quick count-nya sama atau mirip dengan hasil real count di Situng KPU.
Di antaranya CSIS & Cyrus, SMRC, dan Charta Politika.
CSIS & Cyrus menempatkan Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan 53,38 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 46,62 persen.
Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) juga memperkirakan Prabowo-Sandi menang dengan perolehan 52,97 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf: 47,03 persen.
Charta Politika juga ikut memprediksi Prabowo-Sandi mendapatkan suara sebanyak 52,72 persen dan Jokowi-Ma'ruf 47,28 persen.
Lantas, apa kata para lembaga survei terkait perbedaan hasil quick count dengan real count Pilpres 2019 untuk Provinsi Bengkulu versi Situng KPU?
Berikut Tribunnews.com merangkum penjelasan dan komentar lembaga survei terkait perbedaan hasil quick count dengan real count Pilpres 2019, dari cuitan mereka di akun Twitter.
1. Burhanuddin Muhtadi

Direktur Eksekutif INDIKATOR Burhanuddin Muhtadi sedang menjelaskan hasil survey di Kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (03/04/2019). (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, perbedaan hasil quick count dan real count karena margin of error (MoE) di Bengkulu yang cukup besar yakni 7,32 persen.