Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Real Count C1

UPDATE Real Count C1 KPU Siang Ini Data TPS Masuk 15,5 %, Bisakah Prabowo Salip Suara Jokowi?

UPDATE Real Count C1 KPU Siang Ini Data TPS Masuk 15,5 %, Bisakah Prabowo Salip Suara Jokowi?

Editor: Mansur AM
pemilu2019.kpu.go.id
Perolehan Suara Jokowi dan Prabowo di kpu.go.id hingga Senin (22/4/2019) siang ini 

Berikut cuitan lengkap Fadli Zon alasannya menolak hasil quick count lembaga survei. 

"Byk lembaga survei rangkap konsultan politik. Tak transparan. Tak declare dibayar siapa n brp? Tak punya integritas. Mrk adlh Tim Sukses (client) paslon yg bayar. Jd QC bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi). Maka Quick Count bisa juga jd Quick Hoax. Begitulah kira2.," kicau Fadli Zon melalui akun twitter @fadlizon.

Akun @fadlizon terverifikasi centang biru dari twitter.com seperti diakses tribun-timur.com, Senin (22/4/2019).

Lembaga Survei Buka-bukaan tentang Metodologi, Kapan Tim Prabowo Buka-bukaan?

Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) bersama delapan anggotanya menggelar konfrensi pers Expose Data Hasil Quick Count Pemilu 2019 di Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).

Lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) buka-bukaan soal data quick count Pemilu 2019. Sejumlah lembaga survei tersebut di antaranya Indikator Politik Indonesia, Poltracking, PT LSI Denny JA, Cyrus Network, Indo Barometer, Charta Politika, Konsepindo, SMRC dan Populi Center.

Ketua Persepi, Philips J Vermonte menyampaikan metodologi yang digunakan dalam melaksanakan hitung cepat.

“Metode kita ngambil 2.000, 3.000 atau 4.000 TPS. Lalu ada numerator yang kita kirim ke TPS, kita memobilisasi lebih kurang 2.000 orang,” terang Philips.

Peran numerator di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) hanya melaporkan penghitungan form C1 plano dari TPS.

Philips menerangkan, numerator ditugaskan melakukan foto C1 Plano untuk kemudian dikirim ke server pusat.

“Kita ada sistem server, kemudian tinggal kita tabulasi sampel-sampel yang masuk,” paparnya.

Philips J Vermonte menyebut hasil quick count setiap lembaga tidak akan sama, itu karena adanya margin of error paling tidak satu persen.

“Yang jelas hasil penghitungan quick count biasanya tidak deviasi jauh dengan hasil penghitungan manual (rekapitulasi) KPU),” kata Philips.

Persepi menambahkan hasil quick count atau exit poll bukan final.

Bagaimanapun referensinya tetap Komisi Pemilihan Umum.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved