Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

Jadi Utusan Jokowi, Luhut Pandjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda

Jadi Utusan Jokowi, Luhut Panjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda

Editor: Anita Kusuma Wardana
Jadi Utusan Jokowi, Luhut Pandjaitan Gagal Temui Prabowo Gegara Hal ini, Pertemuan Terpaksa Tertunda 

Perolehan suara sementara:

01 Jokowi - KH Maruf Amin: 54,90% (13.169.744)

02 Prabowo - Sandiaga Uno: 45.10% (10.818.482)

Real Count C1 KPU Sudah 15,5% Berapa Suara Jokowi dan Prabowo
Real Count C1 KPU Sudah 15,5% Berapa Suara Jokowi dan Prabowo (kpu.go.id)

Disclaimer: Situng C1 kpu.go.id bukan hasil resmi KPU. KPU melakukan penghitungan suara secara berjenjang dan diumumkan setelah melalui rapat pleno pada 25 April - 22 Mei 2019

 Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, mengungkapkan alasannya tak percaya dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei.

Fadli Zon mengungkapnya sejumlah alasan quick count yang memenangkan No Urut 01 Jokowi - KH Maruf Amin di kisaran 53-55 % atas No Urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno. 

Pertama, lembaga survei merangkap konsultan politik.

Baca: pemilu2019.kpu.go.id-Update Real Count C1 KPU Pukul 12.21 WITA, Suara Prabowo Bertambah 500 Ribu

Baca: Inilah Alasan Hingga Prabowo - Sandiaga Menang Besar di Sulsel: Karena Pak JK Tak Ikut Lagi Pilpres

Baca: INNALILLAH, 45 Petugas Meninggal Dunia Kawal Pilpres 2019, Pemilu Serentak Dievaluasi Total

Kedua, lembaga survei tak transparan.

Ketiga, tidak ada lembaga survei  yang mengumumkan siapa dan berapa bayarannya.

Keempat, tak punya integritas.

Kelima, lembaga survei adalah tim sukses (client), pasangan calon  yang membayar.

Keenam, quick count bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi).

Berikut cuitan lengkap Fadli Zon alasannya menolak hasil quick count lembaga survei. 

"Byk lembaga survei rangkap konsultan politik. Tak transparan. Tak declare dibayar siapa n brp? Tak punya integritas. Mrk adlh Tim Sukses (client) paslon yg bayar. Jd QC bisa sesuai pengkondisian TPS (TPS berfungsi). Maka Quick Count bisa juga jd Quick Hoax. Begitulah kira2.," kicau Fadli Zon melalui akun twitter @fadlizon.

Akun @fadlizon terverifikasi centang biru dari twitter.com seperti diakses tribun-timur.com, Senin (22/4/2019).

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: Saya Sudah Telepon Prabowo, Ketawa-ketawa..." dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jimly: Lebih Cepat Lebih Baik Jokowi dan Prabowo Bertemu",  

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved