Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Quick Count 2019

Belum Percaya Hasil Quick Count Pilpres 2019? Simak Tulisan Menohok Denny JA, PKS-PAN Sangat Gembira

Belum Percaya Hasil Quick Count Pilpres 2019? Simak Tulisan Menohok Denny JA, PKS-PAN Sangat Gembira

Editor: Mansur AM
kolase tribun-timur.com (instagram.com)
Jokowi & Prabowo - Direktur Eksekutif PT LSI Denny JA menulis esai ditujukan kepada para penolak hasil quick count 

Pertama, memang ada kebutuhan rakyat banyak untuk tahu lebih cepat kemana arah people power dalam pemilu presiden. Jika hari ini mereka memberikan suara dalam pemilu, dan jika teknologi memungkinkan, hari ini juga mereka perlu tahu siapa yang terpilih.

KPU sebagai lembaga resmi tak bisa memberikan kebutuhan itu. Perhitungan manual, besarnya populasi pemilih, dan tersebarnya teritori Indonesia, membuat KPU membutuhkan sekitar 35 hari untuk hitung suara.

Ada ruang kosong menganga. Bagaimana memenuhi kebutuhan tahu rakyat banyak, soal arah people power dalam pemilu? Yang jika bisa, hasilnya diketahui di hari itu juga! Kebutuhan rakyat banyak itu begitu kuat memanggil-manggil. Quick Count pun datang memenuhi panggilan itu.

Kedua, ilmu pengetahuan sudah sampai di sana. People power dalam pemilu yang kita kenal sekarang pertama kali terjadi dalam sejarah di tahun 1789. Itulah momen ketika untuk pertama kalinya Amerika Serikat memilih presiden. Terpilih saat itu George Washington.

Tapi baru di tahun 1824, 35 tahun kemudian, eksperimen survei opini publik dilakukan. Harrisburgh Pensylvanian dikenang sebagai lembaga survei pertama yang bereksperimen dengan opini publik. Di tahun itu, Harrisburgh mencoba merekam opini siapa yang layak menjadi presiden AS: Andrew Jackson atau John Quincy Adams.

Generasi demi generasi menyempurnakan metode survei opini publik. Banyak kesalahan dilakukan. Tahun 1945, 121 tahun kemudian, Gallup Poll memulai metodelogi survei opini publik yang menjadi dasar riset opini publik masa kini.

Secara bertahup survei terus tumbuh dan bervariasi. Aneka bentuk lain dengan prinsip yang sama lahir seperti exit poll dan quick count.

Di Indonesia, pemilu partai era reformasi pun datang di tahun 199. Kemudian diikuti pemilu presiden langsung yang pertama di tahun 2004. Ini momen yang menjadi ibu kandung bagi lahirnya Quick Count di Indonesia.

LSI Denny JA, beserta lembaga survei lain, selalu menampilkan Quick Count dalam hajatan besar pemilu presiden dan aneka pilkada penting.

Akurasi Quick Count LSI Denny JA tercatat tak pernah salah dalam menyatakan pemenang pemilu dan pilkada. Sudah lebih 200 kali Quick Count LSI Denny JA dibuat. Sebanyak itu pula akurasinya terbukti lagi dan lagi.

Karena sudah terbukti akurasinya, Quick Count Power semakin mendapatkan legitimasi sebagai cermin dari People Power dalam pemilu.

-000-

Ketiga, akurasi Quick Count power sebagai cermin people power dalam pemilu praktis sudah diterima oleh umumnya elit politik. Jika ada yang tak menerima, itu lebih bentuk manuver karena mereka sedang dirugikan oleh hasil quick count saat itu.

Ketik saja di Google search. Kelompok Prabowo kini memang seolah menunjukkan ketidak percayaannya pada Quick Count Pilpres 2019. Tapi ketika kelompok ini memenangkan Pilkada DKI tahun 2017, juga hasil dari Quick Count yang sama, dari lembaga yang sama, di hari pencoblosan itu juga mereka merayakan kemenangan.

Tempat mereka merayakan kemenangan di rumah Kertanegara, kebayoran Jakarta. Itu tempat yang sama yang kini digunakan untuk melawan hasil Quick Count Pemilu Presiden 2019.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved