TRIBUNWIKI - Harga Saham Perusahaan Milik Sandiaga Uno Turun, Berikut Ini Profil Perusahaannya
TRIBUNWIKI - Harga Saham Perusahaan Milik Sandiaga Uno Turun, Berikut Ini Profil Perusahaannya
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dikabarkan harga saham perusahaan Sandiaga Uno PT Saratoga Investama Sedaya Tbk turun setelah Pilpres 2019.
Harga saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terjun bebas dalam beberapa hari terakhir.
Dikutip dari RTI, saham Saratoga bertengger di level Rp 3.530, turun 310 poin atau minus 8,07 persen, Kamis (18/4/2019).
Baca: TRIBUNWIKI - Masuk 100 Daftar Orang Berpengaruh di Dunia, Berikut Perjalanan Karier Mohamed Salah
Baca: Caleg PPP Takalar Melayat ke Rumah Saksinya yang Meninggal Akibat Kelelahan
Saham perusahaan tersebut terus turun dalam beberapa waktu terakhir.
Dilansir dari Kompas.com, menurunnya harga saham perusahaan Sandiaga Uno kemudian dikaitkan dengan politik saat ini, dimana pemiliknya, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, kalah berdasarkan hasil quick count.
Kandidat nomor urut 01 Joko Widodo dan Maruf Amin unggul dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Sebelumnya, Sandiaga Uno melepas 19 juta saham di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Transaksi dilakukan pada tanggal 8 April sebanyak 5 juta saham, 9 April sebanyak 2 juta saham, 10 April sebanyak 7 juta saham, dan 12 April sebanyak 5 juta saham.
Saham Turun
Setelah transaksi, kepemilikan Sandiaga atas saham SRTG turun menjadi 586.365.429 dari 605.365.429, atau setara 21,61 persen dari sebelumnya 22,31 persen saham.
Namun, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi BEI, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk membeli kembali sahamnya pada Senin (15/4/2019) lalu.
Pembelian saham akan dilaksanakan setelah perseroan mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPS.
Baca: TRIBUNWIKI - 18 April Resmi Tayang di Bioskop, Berikut Ini Sinopsis Film Horor Pocong The Origin
Baca: 2 Debater Unismuh Makassar Lolos Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional
RUPS akan diadakan 22 Mei 2019 sampai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diadakan paling lambat 30 Juni 2020.
Biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli kembali saham maksimal Rp 110 miliar sebanyak-banyaknya 0,737 persen dari modal disetor perseroan atau maksimum 20 juta saham.
Profil PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
Dilansir dari wikipedia, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk merupakan perusahaan investasi dan salah satu konglomerat terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1997.
Perusahaan ini didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno pada tahun 1997.
Tahun 1997, merupakan masa dimana sebagian besar investor memindahkan investasinya keluar dari Indonesia karena pada saat itu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi.

Kedua pendiri ini menyadari bahwa pada saat itu memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan batu bara, Adaro, pada tahun 2001.
Hal ini karena mereka memandang bahwa batu bara merupakan sumber energi yang paling mudah diakses.
PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk juga memfasilitasi Adaro agar bisa menjadi perusahaan batubara pit-to-port yang terintegrasi.
Baca: Update Data Situng di KPU Bulukumba Terkendala Jaringan
Baca: 2 Debater Unismuh Makassar Lolos Lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional
Usaha ini menampakkan hasilnya pada tahun 2004, saat Penawaran Umum Perdana Adaro menjadi IPO terbesar di pasar modal Indonesia.
Setelah keberhasilan ini, PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk bersama dengan Provident Capital berinvestasi pada sebuah perusahaan telekomunikasi independen yang pada saat itu hanya memiliki tujuh menara di Indonesia.
Seperti sebelumnya, usaha ini pun berhasil mengembangkan perusahaan ini dan mengubah nama perusahaan menjadi Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG).

Pada tahun 2010, Saratoga yang melihat tren yang berkembang pada sektor konsumer berinvestasi pada Mitra Pinasthika Mustika (MPM), sebuah perusahaan otomotif yang memiliki diversifikasi produk seperti sepeda motor ritel, distribusi sepeda motor, komponen sepeda motor, minyak pelumas, dan pembiayaan sepeda motor.
Saratoga memandu MPM untuk memperkuat bisnisnya dalam strategi bisnis inti dan spin-off bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan rendah serta memasuki bisnis dengan nilai ekonomis lebih tinggi.
Baca: Rudianto Lallo Klaim Suara Tertinggi di Dapil 2 Makassar
Baca: Prabowo-Sandi Unggul Sementara di Pinrang Versi Real Count C1 KPU
Pada tahun 2013, Saratoga berhasil tercatat dalam BEI dan mulai memasuk pasar modal Indonesia.
Kini, Saratoga telah menjadi perusahaan investasi aktif pertama yang tercatat di Indonesia.
Saat ini, Saratoga terus mengembangkan investasinya dalam sektor sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumer. (*)
Tentang perusahaan:
- Nama: PT Saratoga Investama Sedaya Tbk
- Jenis: Investasi aktif
- Industri: Konglomerat
- Investasi
- Didirikan: 1997
- Pendiri: Edwin Soeryadjaya
- Sandiaga Uno
- Kantor pusat: Jakarta, Indonesia
- Produk: Transportasi, Properti, Farmasi, Pertambangan, Perkebunan, Sumber daya alam, Infrastruktur
- Pendapatan: Rp 17.7 Trilyun (2016)
- Laba bersih: Rp 5.703 Trilyun (2016)
- Karyawan: 52 (2016)
Unit usaha
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (Tower Bersama Infrastructure Group)
- PT United Towerindo
- PT Telenet Internusa
- PT Tower Bersama
- PT Triaka Bersama
- PT Batavia Towerindo
- PT Bali Telekom
- PT Prima Media Selaras
- PT Solu Sindo Kreasi Pratama (Indonesian Tower)
- PT Mitrayasa Sarana Informasi (Infratel)
- PT Towerindo Konvergensi
- PT Metric Solusi Integrasi
- PT Adaro Energy Tbk (Adaro)
- PT Agra Energi Indonesia
- PT Argo Maju Jaya (Amara Plantation)
- Rumah Sakit Awal Bros Hospital Group
- PT Deltomed Labratories (Deltomed)
- PT Etika Karya Usaha
- Finders Resources Limited
- PT Gilang Agung Persada
- Interra Resources
- PT Medco Power Indonesia (Medco Power)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk
- PT MGM Bosco Logistics
- PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
- PT Nusa Raya Cipta Tbk
- PT Paiton Energy
- PT Provident Agro Tbk
- Seroja Investment Limited
- Sihayo Gold Limited
- Sumatra Copper & Gold plc
- PT Tenaga Listrik Gorontalo
- PT Tri Wahana Universal
- Mantan perusahaan
- PT Mandala Airlines (Tigerair Mandala)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com