Baznas dan BUMN PT Kimia Farma Resmikan Klinik Portable di Palu
Hingga 6 bulan lebih pasca bencana, masih banyak pula warga di Palu yang tinggal di kamp pengungsian.
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Suryana Anas
TRIBUNPALU.COM, PALU - Bencana Gempa bumi disertai Tsnunami dan Likuifaksi di Kota Palu dan sekitarnya, mesih menyisakan luka.
Hingga 6 bulan lebih pasca bencana, masih banyak pula warga yang tinggal di kamp pengungsian.
Menyikapi kondisi itu, Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas terus berinovasi dengan program kekinian dan terbarukan.
Baca: Korban Bencana Palu: Siapapun Presidennya, Tolong Ingat Kami!
Baca: PascaPencoblosan, Pasha Ungu Ajak Warga Jaga Kedamaian Kota Palu
Baca: Warga Binaan di Lapas Palu Antusias Mencoblos Pemilu 2019
Yaitu menyediakan klinik portable yang didonasikan oleh BUMN PT Kimia Farma.
Klinik portable ini, ditempatkan di kawasan kamp pengungsian Masjid Agung Darussala, Palu Barat.
Pasalnya, kamp pengungsian merupakan kawasan rawan sebaran penyakit.
"Sebenarnya klinik ini sudah beroperasi, cuman baru di resmikan sekarang," kata Ketua Umum Baznas, Bambang Sudibyo, usai meresmikan klinik portable, Kamis (18/4/2019).
Usai meresmikan klinik portable, Bambang bersama Direktur Umum dan Human Kapital, PT Kimia Farma, Arief Prumahanto meninjau langsung fasilitas yang ada di dalam klinik tersebut.
Bambang menyebut, klinik kesehatan yang terbuat dari kontainer ini, ialah klinik ke tiga yang disediakan oleh Baznaz.
Sebelumnya, Baznas telah membangun klinik kontainer di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
"Kami berterima kasih kepada BUMN PT Kimia Farma yang telah mendonasikan klinik kontainer ini," katanya.
"Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban," tambah Bambang.
Direktur Umum dan Human Kapital, PT Kimia Farma, Arief Prumahanto mengungkapkan dalam meningkatkan pemulihan korban bencana, memang perlu adanya kerjasama antar lembaga.
Salah satunya yang dilakukan oleh Baznas dan BUMN PT Kimia Farma.
"Kami sebagai BUMN ini juga berfungsi tidak ahanya sebagai komersial, tetapi juga menyandang misi untuk Agent Of Development," tuturnya.
Ia berharap, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga.
Baik itu pengungsi, maupun masyarakat yang terdampak.
"Kami berupaya agar masyarakat yang terdampak ini bisa menjalani hidup sehat," tuturnya.
Ia berharap, tenaga medis yang ditugaskan nantinya, tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan saja.
Akan tetapi juga bisa mengedukasi warga soal hidup bersih dan sehat.
"Karena sebenarnya, kesehatan itu bukan soal mengobati, tetapi nagaimana kita lebih mengatur pola hidup yang sehat," tutupnya. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)
Follow juga Instagram Tribun Timur: