Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Baru Sehari Dilantik Jenderal Awad Ibn Ouf Undur Diri, Berikut Profilnya
Bahkan ia telah menunjuk Jenderal Abdel Fattah al-Burhan Abdulrahman sebagai penggantinya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Baru sehari dilantik menjadi Panglima militer Sudan, Jendral Awad Ibn Ouf mengundurkan diri, Jumat (12/4/2019).
Ia mengumumkan hal tersebut usai dilantik pada, Kamis (11/4/2019).
Bahkan ia telah menunjuk Jenderal Abdel Fattah al-Burhan Abdulrahman sebagai penggantinya.
Dilansir dari Kompas.com, pengunduran dirinya tersebut diambil setelah Ketua Dewan Politik Letnan Jenderal Omar Zain al-Abdin menyampaikan pidatonya di televisi.
Dalam pidato yang ditujukan untuk para diplomat Arab dan Afrika itu, Omar Zain mengatakan, tentara tidak melakukan kudeta, tetapi berpihak kepada keinginan rakyat.
Lengsernya Jenderal Awad menjadi sebuah pertanda jelas adanya kebingungan di antara para pemimpin Sudan setelah tersingkirnya Omar al-Bashir.
Di sisi lain muncul kegembiraan dan perayaan di jalanan ibu kota Khartoum.
Puluhan ribu pengunjuk rasa menggelar doa bersama di dekat markas besar tentara di Khartoum.
Para pengunjuk rasa menginginkan agar militer memberikan jalan bagi pemerintahan sipil baru Sudan.
Sementara itu, Asosiasi Profesional Sudan yang memimpin unjuk rasa nasional menyebut mundurnya Awad sebagai kemenangan rakyat.
Kelompok itu juga memimpin aksi protes menyerukan agar panglima militer baru Sudan menyerahkan kekuasaan dewan militer kepada pemerintah sipil.
"Jika ini tidak terjadi, kami akan terus melakukan aksi duduk di markas militer dan di kota-kota lain," demikian pernyataan asosiasi itu.
Unjuk rasa menentang 30 tahun kekuasaan Omar al-Bashir pertama kali pecah pada Desember tahun lalu yang dipicu kenaikan tiga kali lipat harga roti di negeri miskin itu.
Begini perjalanan karir Jendral Awad Ibn Ouf
Dilansir dari wikipedia, Letnan Jenderal Ahmed Awad Ibn Auf adalah seorang jenderal dan politisi Sudan yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Sudan.
Ia juga dilantik sebagai Panglima militer Sudan selama satu hari dari 11 April 2019 hingga 12 April 2019 dan memilih untuk mengundurkan diri.
Auf sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Pertama Sudan dari Februari hingga April 2019.
Karier militer dan pemerintahan
Auf sebelumnya menjabat sebagai Kepala Intelijen Militer, dan juga Ketua Kepala Staf Gabungan sebelum ia dibebaskan pada Juni 2010 sebagai bagian dari perombakan militer besar-besaran.
Setelah dinas militernya, ia menjabat sebagai Duta Besar Sudan untuk Arab Saudi.
Auf ada dalam daftar orang-orang Mei 2007 yang disetujui oleh Amerika Serikat karena perannya yang diduga sebagai penghubung antara pemerintah Sudan dan Janjaweed dalam Perang Darfur dan hubungan dekatnya dengan Iran.
Ada tuduhan yang dapat dipercaya bahwa Auf mengoordinasikan operasi janjaweed yang mengarah pada serangan bom oleh pesawat Antonov terhadap warga sipil, desa-desa yang diserang, pemindahan paksa, dan pemerkosaan massal (Tawila, Darfur Utara).
Namun, Auf tidak termasuk di antara mereka yang telah didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk kejahatan yang dilakukan di Darfur.
Pada 23 Agustus 2015, ia diangkat sebagai Menteri Pertahanan Sudan oleh Presiden Omar al-Bashir.
Wakil Presiden
Auf diangkat sebagai Wakil Presiden Pertama pada Februari 2019, menggantikan Bakri Hassan Saleh setelah Presiden Bashir memberhentikan kabinetnya setelah protes massa.
Pada 11 April 2019, ia mengumumkan di televisi nasional Sudan bahwa pemerintah telah dibubarkan dan konstitusi ditangguhkan.
Dia sempat mengungkapkan janji militer akan bertanggung jawab untuk memberi pelayanan hingga jam 22:00 waktu setempat.
Dia juga menyatakan akan menutup wilayah udara Sudan selama 24 jam, penutupan penyeberangan perbatasan, dan keadaan darurat tiga bulan.
Majelis Nasional dibubarkan, dengan Auf menambahkan bahwa Sudan sedang mempersiapkan pemilihan "bebas dan adil".
Namun, janji tersebut tidak diterima oleh para pengunjuk rasa.
Mereka terus berdemonstrasi menentang pergantian kekuasaan karena adanya kudeta militer.
Media terus menggambarkan tokoh Auf sebagai menteri pertahanan negara itu, wakil presiden, dan seorang jenderal angkatan bersenjata Sudan.
Namun, dia akhirnya memilih mengundurkan diri pada hari berikutnya karena protes terus-menerus.
Auf kemudian menjadikan Letnan Jenderal Abdel Fattah Abdelrahman Burhan, yang bertindak sebagai inspektur jenderal angkatan bersenjata, penggantinya.
Data diri:
Nama: Ahmed Awad Ibn Auf
Lahir: tahun 1957
Profesi: Militer
Kesetiaan Sudan
Cabang / layanan Tentara Sudan
Pangkat: Letnan Jenderal
Karir:
Ketua Dewan Militer Transisi (11 April 2019 - 12 April 2019)
Wakil Presiden Pertama Sudan (23 Februari 2019 - 11 April 2019)
Menteri Pertahanan (23 Agustus 2015)
Link berita: https://internasional.kompas.com/read/2019/04/13/08044251/baru-sehari-menjabat-panglima-militer-sudan-mengundurkan-diri