Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penjualan Sarung di Pasar Butung Meningkat, Pedagang: Diborong Caleg

"Ini masih ada yang merek biasa (King Hasan) tapi memang yang Wadimor paling banyak cari," tambah Karyawati berjilbab itu.

Penulis: Alfian | Editor: Hasrul
Alfian/Tribun Timur
Salah satu kios penjualan sarung di kompleks Pasar Butung Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sarung Wadimor sulit ditemukan di Pusat Grosir Pasar Butung, Makassar.

Terutama Sarung Wadimor dengan harga termurah, sangat jarang bisa didapatkan di bulan April ini.

Tribun Timur mencoba untuk menelusuri sejumlah pedagang sarung di kawasan Grosir terbesar di Indonesia Timur itu, Rabu (10/4/2019).

Baca: Masuk Calon Wabub Soppeng, Andi Palalloi Tabrang Dipuji Andi Dulli

Dari lima kios yang didatangi, tiga diantaranya menyebut sarung dengan merk Wadimor sudah kekurangan stok karena diborong oleh Calon Legislatif (Caleg).

Pemesanan Caleg ini tak main-main, jumlahnya di atas dari 1000 lembar. Hal itu diungkapkan oleh salah satu karyawan toko penjualan sarung dan perlengkapan muslim di Lt 1 Pasar Butung.

"Ini yang ada sisa Wadimor yang harga Rp 750 Ribu perdos, yang murah itu sudah habis dan susah didapat karena diborong sama Caleg," ucap karyawati toko tersebut.

Baca: Sempat Buron, Jatah Pelaku Penganiayaan Ditangkap Tim Pegasus Polres Jeneponto

Harga sarung Wadimor yang termurah di jual di Pasar Butung berkisar pada Rp 430 Ribu hingga Rp 450 Ribu perdos. Jumlah perdosnya berisi 10 sarung.

"Ini masih ada yang merek biasa (King Hasan) tapi memang yang Wadimor paling banyak cari," tambah Karyawati berjilbab itu.

Saat dikonfirmasi terkait Caleg yang memesan darimana saja, ia tak bisa menyebut secara rinci.

Namun berdasarkan ingatannya, Caleg yang datang memesan berasal dari Makassar maupun dari daerah lain di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca: Hindari Kecurangan, KPU Pasang Micro Text di Surat Suara Pemilu

"Banyak ada dari Makassar ada dari Daerah lain, saya juga tidak tahu pasti tapi rata-rata pesan di atas 1000 lembar," ungkapnya.

Hal senada yang diungkapkan pemilik toko terletak di luar Gedung utama Pasar Butung. Saat ditemui, pria yang merupakan pemilik toko itu menyebut kalau penjualan sarung memang mengalami peningkatan.

"Sarung susah sekarang kadang habis stoknya karena banyak permintaan, dari Caleg banyak pesan untuk pemakaian harian juga banyak jadi sering habis," ujarnya.

Baca: Mengungkap Fakta Isu Penusukan Alat Kelamin Audrey, Benarkah Korban Mengaku Organ Intimnya Dirusak?

Ia menambahkan Caleg yang berbelanja di tokonya bukan hanya mencari sarung semata. Beberapa diantaranya juga memesan Sajadah dan songkok dalam jumlah banyak.

"Sajadah ada juga pesan tapi yang paling banyak juga itu pesan songkok haji, ini baru-baru ada Caleg dari Sengkang (Wajo) yang pesan banyak ada sekitar 200 Kodi dia pesan," ungkapnya.

Baca: Bantuan Mengalir untuk Bayi Tanpa Anus di Polewali Mandar

Di toko tersebut Sajadah termurah dibandrol dengan harga Rp 550 Ribu perkodi (20 lembar). Sedangkan songkok yang paling laku diborong oleh Caleg itu seharga Rp 60 Ribu perkodi.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved