Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2019

Ditanya Kehadirannya di Kampanye Prabowo, Begini Dialog Imam Masjid New York Shamsi Ali dengan TGB

TGB adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat 2008—2013 dan 2013—2018. Kini kampanye untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/SAMSUL BAHRI
Imam Shamsi Ali 

Assalamu alaikum teman-teman. Mari kita sambut pesta demokrasi ini dengan ikhlas, hati yang tenang dan kepala dingin.

Sekali lagi, pilpres itu “musiman". Ukhuwah itu abadi Insya Allah.

Saat mengirimkan pesan tersebut, alumnus Pesantren Darul Arqam Gombara, Makassar, ini mengaku sedang di Jakarta saat dikonfirmasi Tribun.

Alasan Dukung Prabowo-Sandi

Sebelumnya, Imam Shamsi Ali telah menulis alasan dirinya mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Sikapnya kali ini berbeda saat Pilpres 2014 lalu. Kala itu, ulama yang dikenal moderat ini mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Nah berikut ini alasan Shamsi Ali yang dikutip dari penggalan tulisannya berjudul Kampanye Bersejarah Prabowo-Sandi.

Kepada Tribun,  Imam Shamsi Ali mengaku tulisan tersebut ditulisnya di pesawat dalam perjalanan Jakarta-Makassar usai menghadiri kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019):

....Setelah mempelajari dan mengamati secara dekat, baik substansi kampanye (misi dan misi) maupun karakter paslon, saya memutuskan untuk memberikan dukungan saya kepada paslon Prabowo-Sandi.

Berikut alasan-alasan itu:

1. Saya merasakan ketidakadilan dalam menilai dukungan ulama di kedua belah pihak.

Ketika sebagian ulama mendukung Prabowo-Sandi dengan serta merta dituduh politiisasi agama.

Tapi ketika sebagian lainnya mendukung paslon lain seolah itu dukungan yang wajar dan alami. Perlu digaris bawahi bahwa kedua paslon didukung oleh ulama-ulama umat ini.

2. Saya juga merasakan bahwa ada upaya sistimatis untuk menghalangi ulama umat ini untuk mengambil hak politiknya, sekaligus melakukan tanggung jawab amar ma’rufnya secara politik.

Seolah ketika ulama proaktif melakukan kegiatan politik maka itu politisasi agama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved