Prabowo Kerap Singgung Kebocoran Anggaran, Ini Balasan Menohok Jokowi dan Luhut, KPK pun Bereaksi
Prabowo Kerap Singgung Kebocoran Anggaran, Ini Balasan Menohok Jokowi dan Luhut, KPK pun Bereaksi.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
KPK

Menanggapi pernyataan Prabowo, Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan, pihaknya tidak memiliki kajian khusus yang menyebut kebocoran anggaran mencapai Rp 2.000 triliun, sebagaimana disebutkan Prabowo.
"Enggak, enggak pernah kami mengkaji itu, Litbang (KPK) enggak pernah mengkaji khusus itu," kata Pahala.
Sedangkan, dikutip dari Antara, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyebut angka Rp 2.000 triliun bukan kehilangan, melainkan potensi yang bisa dimaksimalkan melalui peningkatan penerimaan pajak.
"Saya mengatakan Indonesia bisa ngumpul sampai Rp 4.000 triliun.
APBN kita sekarang kan Rp 2.400 triliun, kami berdiskusi di banyak tempat kita tuh bisa ngejar Rp 4.000 triliun, bisa kejar. Jadi kekurangannya sekitar Rp 2.000 triliun, itu bukan kebocoran, potensi," kata Saut.
Kementerian Keuangan
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti memberi tanggapan soal anggaran yang bocor.
Menurut dia, hal itu sulit terjadi sebab pelaksanaan anggaran di APBN dilakukan secara profesional.
"(Pengelolaan APBN) dilaksanakan secara kredibel dan profesional," kata Nufransa.
Nufansa menjelaskan, setiap tahun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pengawasan dan pemeriksaan (audit) terhadap APBN.
Hasilnya, BPK menyampaikan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) pada 2016 dan 2017 Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Menanggapi pernyataan Prabowo soal kebocoran anggaran, Nufransa mempersilakan Prabowo untuk melaporkannya ke penegak hukum jika memang ia menemukan adanya kebocoran yang dimaksud.
"Kalau memang dalam pelaksanaannya dianggap ada kebocoran anggaran, hal ini dapat dilaporkan kepada instansi terkait," kata dia.
Jokowi
