Pilpres 2019
5 Hal Terduga Usai Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Ulah Relawan, Reaksi Jokowi-Ma'ruf dan SBY
5 Hal Terduga Usai Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Ulah Relawan, Reaksi Jokowi-Ma'ruf dan SBY.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
5 Hal Terduga Usai Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Ulah Relawan, Reaksi Jokowi-Ma'ruf dan SBY.
TRIBUN-TIMUR.COM - Calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno hadir pada kampanye akbar di Stadiun Utama Gelora Bung Karno atau GBK, Jakarta, pada Minggu (08/02/2019).
Meski telah berakhir, kampanye ini masih jadi perbincangan banyak pihak termasuk di jagad maya baik pro maupun kontra.
Mulai 'lautan' manusia yang tumpah ruah di GBK hingga berbagai kejadian tak terduga usai kampanye akbar tersebut. Apa saja?
Berikut 5 hal tak terduga usai kampanye akbar Prabowo-Sandi di GBK, mulai ulah relawan, reaksi Joko Widodo atau Jokowi, Ma'ruf Amin, dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dari berbagai sumber:
Baca: Jokowi atau Prabowo? Bandingkan Hasil Survei Terbaru Pilpres 2019 LSI, Indo Barometer, Roy Morgan
Baca: Kok Rapel Kenaikan Gaji PNS, TNI, Polri Ditunda? Simak Penjelasan Resmi Menteri Keuangan Sri Mulyani
Baca: Daftar PKN STAN, IPDN, 17 Sekolah Kedinasan di sscasn.bkn.go.id, Kuota, Jadwal, Syarat Pendaftaran
Baca: Pet Sematary, Avengers: Endgame, Shazam! Nih Trailer dan Sinopsis 6 Film Baru di Bioskop April 2019
1. Prabowo-Sandi Minta Maaf
Capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) kompak menyerukan Indonesia Adil dan Makmur dalam kampanye terbuka mereka di GBK, Jakarta, pada Minggu (7/4/2019).
Bahkan melalui akun Twitter masing-masing, Sandi berterima kasih atas kehadiran pendukungnya, sedangkan Prabowo meminta maaf setelah kampanye.
Prabowo dan Sandi pun membagikan momen acara tersebut di akun Twitter masing-masing.
Tak hanya berterima kasih kepada pendukungnya yang telah menyempatkan datang dalam kampanye akbar, Prabowo menyampaikan maaf setelah kampanye.
Prabowo meminta maaf khususnya kepada warga DKI Jakarta yang terganggu karena aktivitas kampanye terbuka sejak pagi hingga siang hari.
"Mohon maaf kepada warga DKI Jakarta yang terganggu karena aktivitas saya tadi pagi hingga siang. Terima kasih dan hormat saya kepada para petugas yang telah bekerja dengan baik sehingga acara berjalan aman dan lancar," tulisnya dikutip Tribunnews.com.
2. Relawan Bersihkan Sampah
Di tengah-tengah acara, beberapa orang yang merupakan simpul relawan Prabowo-Sandi terlihat memunguti sampah kotak makan dan botol air mineral.
"Ingat semuanya, kita jaga tempat ini, jangan buang sampah sembarangan ya," kata salah seorang relawan seraya membawa kantong hitam, di SUGBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019).
Massa yang hadir juga ikut termotivasi dengan membuang sampahnya pada kantong sampah yang telah tersedia.
Pantauan Tribunnews usai acara, tidak lagi terlihat sampah berserakan di sejumlah titik, baik itu di dalam stadion maupun di sekitaran SUGBK.
Bahkan, ada beberapa tumpukan sampah yang siap diangkut untuk dibersihkan.
3. Surat SBY

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat mengingatkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengedepankan kebhinekaan dan inklusivitas dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019).
Pesan itu terungkap dalam surat yang disampaikan SBY kepada tiga petinggi Demokrat, yaitu Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Waketum Partai Demokrat Syarief Hassan dan Sekjen Hinca Panjaitan.
Surat itu ditulis SBY dari Singapura tertanggal 6 April 2019. "Saya menerima berita dari tanah air tentang set up, run down dan tampilan fisik kampanye akbar atau rapat umum pasangan capres-cawapres 02, Bapak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Karena menurut saya apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK tersebut tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif," kata SBY dalam suratnya.
Dalam suratnya, SBY mengatakan, melalui sejumlah unsur pimpinan Partai Demokrat ia meminta konfirmasi apakah berita yang ia dengar itu benar atau tidak.
Malam harinya, SBY mendapat kepastian bahwa informasi yang didapat dari lingkaran Prabowo, bahwa berita yang ia dengar itu mengandung kebenaran.
"Sehubungan dengan itu, saya minta kepada Bapak bertiga agar dapat memberikan saran kepada Bapak Prabowo Subianto, capres yang diusung Partai Demokrat, untuk memastikan hal-hal sebagai berikut:"
"Penyelenggaraan kampanye nasional (dimana Partai Demokrat menjadi bagian didalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan 'inclusiveness', dengan sasanti 'Indonesia Untuk Semua' Juga mencerminkan kebhinekaan atau kemajemukan,"
"Juga mencerminkan persatuan. 'Unity in diversity'. Cegah demonstrasi apalagi 'show of force' identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrim," tulis SBY.
SBY menekankan proses kampanye harus memosisikan kandidat sebagai pemimpin semua pihak.
SBY mengingatkan, bahwa pemimpin yang mengedepankan permainan identitas akan menjadi pemimpin rapuh.
"Saya sangat yakin, paling tidak berharap, tidak ada pemikiran seperti itu (sekecil apapun) pada diri Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Saya pribadi, yang mantan Capres dan mantan Presiden, terus terang tidak suka jika rakyat Indonesia harus dibelah sebagai 'pro Pancasila' dan 'pro Kilafah'," tulis SBY.
SBY tak ingin masyarakat menjadi terbelah dan saling bermusuhan. Menurutnya, banyak contoh negara menjadi hancur karena akibat konflik di masyarakatnya.
Oleh karena itu, SBY berpesan untuk mengedepankan kampanye visi, misi, program kerja. Keberadaan surat SBY ini dibenarkan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
4. Pernyataan Jokowi

Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memberikan orasi politik dalam acara Komunitas Olahraga Bersatu, Deklarasi Pemuda, Influencer dan Disabilitas, di ICE BSD Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019).
Dalam acara yang dihadiri para tokoh olahraga, Influencer dan penyandang disabilitas, Jokowi hadir mengenakan kemeja panjang putih dipadu celana hitam.
Jokowi bangga dengan keberhasilan para atlet yang sudah merebut banyak medali dan menyabet banyak prestasi.
Atas fakta tersebut, Jokowi membantah pernyataan yang menyebut 'Ibu Pertiwi sedang diperkosa'.
Namun, Jokowi tidak menyebutkan siapa yang menyampaikan pernyataan tersebut.
"Jadi jangan sampai ada yang ngomong Ibu Pertiwi sedang diperkosa," kata Jokowi di depan pendukungnya di gedung ICE BSD Tangerang.
Guna membangkitkan semangat pendukungnya dari kalangan atlet, Jokowi menyebutkan sejumlah prestasi atlet Indonesia dalam berbagai event olahraga.
Sebelumnya, calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa bangsa Indonesia kini sedang sakit.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam kampanye akbar, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, (6/4/2019).
"Saya berpandangan bahwa negara kita sedang sakit saudara-saudara sekalian. Ibu pertiwi sedang diperkosa saudara-saudara sekalian," ujar Prabowo.
Bagaimana tidak sakit, menurut Prabowo, banyak terjadi ketidakadilan di Indonesia.
Hak-hak rakyat diambil karena kekayaan dilarikan ke luar negeri.
"Belum lagi kepala desa dipanggil diancam-ancam. Kiai-kiai ulama dikejar-kejar.
Emak-emak ditangkap, orang tidak bersalah hanya berbicara. Undang-undang dasar menjamin kebebasan bicara.
Tapi, saudara Ahmad Dhani meringkuk di penjara sekarang. hai hakim hakim yang memberi ketidakadilan kepada rakyat jangan kau kira kau tidak dicatat," katanya.
Prabowo mengatakan dari hasil kelilingnya berkampanye, ia melihat bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan adanya perubahan. Rakyat sudah muak dengan kondisi bangsa sekarang ini.
5. Reaksi Ma'ruf Amin

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, mengatakan, kampanye terbuka Jokowi-Ma'ruf 13 April mendatang tak kalah besar dibandingkan kampanye terbuka pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
"Menurut saya biasa saja. Tunggu nanti, 13 (April) nanti," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019).
Ma'ruf dilansir Kompas.com mengatakan, pada Pilpres 2014, massa pendukung Jokowi yang hadir juga sangat banyak.
Bahkan, kata dia, kemungkinan lebih besar dari jumlah massa kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK.
"Saya kira biasalah begitu. Pak Jokowi juga 2014 bisa mengumpulkan massa yang lebih besar dan besok mudah-mudahan lebih besar," ujar dia.
Kendari demikian, Ma'ruf memberikan apresiasi kepada pihak keamanan yang telah mengawal pelaksanaan kampanye akbar Prabowo-Sandiaga.
Menurut dia, kampanye akbar itu berjalan lancar dan aman.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, kampanye akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019), adalah kampanye politik terbesar dalam sejarah politik di Indonesia.
"Tadi dilaporkan pada saya oleh sekjen-sekjen Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, ini adalah rapat akbar politik terbesar dalam sejarah Republik Indonesia," ujar Prabowo saat berpidato di Stadion GBK.
Prabowo mengatakan, diperkirakan ada ratusan ribu pendukung yang hadir. Bahkan, karena begitu banyak yang hadir, sampai-sampai tidak cukup masuk ke dalam stadion.(*)