TRIBUNWIKI: Profil Pengarang Widji Tukhul, Hilang Sejak 1998, Puisinya Bikin Nangis Jefri Nichol

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aktor Indonesia Jefri Nichol tak dapat menahan tangis usai membaca puisi karya sastrawan dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia Widji Tukhul.

Diketahui ia membaca puisi berjudul Puisi untuk Adik di konser Yang Muda Menolak Lupa,

Dilansir dari Grid.id Meski tak pernah menjadi saksi sejarah peristiwa tragis di era 98, Jefri Nichol mengetahui informasi soal apa yang terjadi di era tersebut.

Mata Jefri langsung merah menahan air matanya.

Jefri Nichol tak bisa membayangkan betapa beratnya pelanggaran Hak Asasi Manusia pada tahun itu.

"Mohon koreksi kalau salah emang kejam gitu tentang penculikan-penculikan itu."

"Apa lagi yang (haru tahan tangis), maksudnya kenapa sampai seketat itu orang nggak bisa sampai ngeluarin suaranya," kata Jefri Nichol sambil menahan air matanya saat ditemui Grid.ID di Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (7/3/2019).

Maka dari itu, bagi Jefri Nichol bukan jadi alasan dirinya tak tahu sejarah.

Sisi positifnya, semua yang terjadi di masa lampau, Jefri jadikan pelajaran agar tidak terulang kembali.

"Pasti buat mengingat sejarah apa yang udah terjadi di jaman dulu dan supaya mereka punya kewaspadaan untuk melihat apakah apa yang terjadi jaman dulu bakalan terjadi lagi apa enggak, kayak gitu sih," pungkasnya.

Karya Widji Tukhul

Dilansir dari wikipedia.org Widji Thukul, memiliki nama asli Widji Widodo ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 Agustus 1963 – meninggal di tempat dan waktu yang tidak diketahui, hilang sejak diduga diculik, 27 Juli 1998 pada umur 34 tahun.

Ia dikenal sebagai seorang sastrawan dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia.

Thukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru.

Sejak 1998 sampai sekarang dia tidak diketahui rimbanya, dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer.