Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

200 Hari Lebih Prof Andalan Pimpin Sulsel, Dr Hasrullah: Belum Ada Luar Biasa

Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman sudah 200 hari lebih atau tujuh bulan menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Munawwarah Ahmad
Desy Triana Aswan
Akdemisi Universitas Hasanuddin Dr Hasrullah saat menyambangi Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430 Makassar Jumat (5/4/2019) petang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman sudah 200 hari lebih atau tujuh bulan menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

Namun duet pemimpin dikenal dengan sebutan Prof Andalan ini dinilai belum memperlihatkan bukti kinerja bisa diandalkan.

"Sama sekali tidak ada gebrakan baru serta inovasi yang bisa dirasakan publik," kata pakar komunikasi Universitas Hasanuddin Dr Hasrullah MA (57) saat berkunjung di Kantor Tribun Timur, Makassar, Jumat (5/4/2019) petang.

Sejumlah proyek fisik mestinya segera dikerjakan, lagi-lagi tertunda.

Di antaranya proyek rest area di Kabupaten Barru dan Jeneponto.

Padahal kedua proyek ini sempat dimasukkan dalam daftar lelang elektronik, namun tiba-tiba dicabut.

Bukan hanya itu, proyek rumah sakit regional rencana dibangun di Kabupaten Bone dan Kota Palopo terancam tak bisa dilakukan tahun ini.

Akibatnya serapan anggaran APBD Sulsel 2019 pun masih sangat minim.

"Saya dengar, serapan anggaran Pemprov Sulsel untuk proyek fisik itu masih 4 persen di triwulan pertama,"kata Hasrullah.

Ini tidak seperti target yang diharapkan," tambah Hasrullah.

Ia menilai, bukan hanya proyek yang belum ada penyelesaian, namun rekonsiliasi juga belum tuntas.

Padahal sebelumnya Pemprov Sulsel telah membentuk tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) yang diharapkan dapat menggebrak situasi pemerintahan.

Nyatanya belum juga ada hasil.

Sama sekali tidak ada gebrakan baru serta inovasi yang bisa dirasakan publik.

"Sudah lebih 200 hari masa kepemimpinan keduanya. Tapi belum ada sesuatu yang luar biasa. Kita malu," tambahnya.

Hasrullah pun mencurigai, proyek-proyek tersendat direalisasikan tersebut merupakan sebab dari krisis komunikasi hubungan internal antara Nurdin Abdullah dan wakilnya, Andi Sudirman.

Masyarakat Sulsel saat ini seperti diperlihatkan drama keharmonisan antara dua orang ini.

Padahal nyatanya punya konflik.

"Janganlah bersandiwara. Perlihatkan saja kerjanya yang utuh bukan dengan cara propaganda palsu," kata staf ahli DPRD Sulsel ini.

Hasrullah curiga tersendatnya realisasi sejumlah proyek fisik Pemprov Sulsel akibat biaya politik yang belum lunas.

Hal ini bisa menjadi penyebab mandeknya pembangunan Makassar.

"Bukan menjadi rahasia umum lagi, kalau biaya politik cukup tinggi, itu pangkalnya," kata pria kelahiran Donggala, 7 Maret 1962 ini.

Pada masa jabatan Nurdin Abdullah menjadi Bupati Bantaeng, katanya, ia melihat sosok Nurdin sangat berbeda ketika menjabat sebagai seorang gubernur.

Saat ini dia seperti beda ya.

Padahal dia cukup berprestasi saat memimpin Bantaeng.

Hasrullah mengaku sempat memiliki ekspektasi besar terhadap Pemprov Sulsel saat ini.

"Saya selalu memakai, teori ekspektasi di mana orang semakin berharap maka akan semakin kecewa. Ini yang saya rasakan," kata mantan Kepala UPT KKN Unhas ini.

Kita sayang pemerintahan hari ini, katanya, tapi susah juga kalau Nurdin Abdullah punya misi besar namun tidak berjalan hanya karena dualisme yang terjadi.

Hasrullah membandingkan duet Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Agus Arifin Nu’mang saat menjabat Gubernur dan Wagub Sulsel.

"Tercapainya banyak misi mereka karena Syahrul dan Agus mampu memperbaiki konflik personal yang terjadi di antara mereka," katanya.

Karena itu, saran Hasrullah, pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman untuk memperbaiki hubungan internal dan interpersonal.

"Sulsel hanya satu bukan dua. Imej ini yang harusnya nampak. Tentunya dengan menunjukkan misi yang telah digarap bersama," pesannya.

Hasrullah juga curiga, lambannya Sekprov Sulsel definitif juga ada kaitannya komunikasi pihak Nurdin dan kubu Sudirman belum tuntas.

Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana Aswan @iniilul

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved