Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Pengakuan Pria yang Diajak Guru Budi Hartanto Bertemu di Malam Dia Dimutilasi

Ini Pengakuan Pria yang Diajak Guru Budi di Malam Dia Dibunuh, ini Motif Mutilasi Menurut Polisi

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Budi Hartanto 

Sebelumnya, penyelidikan itu telah berjalan di masing-masing polres. Polres Kediri Kota misalnya, telah memanggil hingga 9 orang untuk dimintai keterangannya.

Hanya saja, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Andy Purnomo enggan membeberkan siapa saja saksi itu dan dari latar belakang apa.

Andi hanya menyampaikan bahwa para saksi itu adalah pihak-pihak yang dianggap tahu peristiwa pembunuhan itu.

"Maaf, nanti saja kalau sudah selesai semuanya akan disampaikan oleh Polda," ujar Andi, Jumat.

Polres Blitar Kota juga terus bergerak.

Selain pemeriksaan saksi, juga melakukan penyisiran lapangan, Jumat (5/4/2019), untuk mencari keberadaan organ tubuh bagian kepala korban yang masih hilang.

Kasatreskrim Polres Blitar AKP Heri Sugiono mengatakan, penyisiran itu dilakukan secara massal menggandeng berbagai elemen.

Pencariannya dilakukan di 3 titik sekitar lokasi penemuan awal hingga pada aliran sungai di dekat penemuan mayat itu.

Meski langkah itu belum menemukan hasil, Heri mengatakan, pencarian akan terus dilakukan semaksimal mungkin.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, penyelidikan saat ini masih mendalami keterangan para saksi.

Sudah ada 14 saksi yang dimintai keterangan.

"Masih periksa saksi," ujar Barung, melalui ponselnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah koper ditemukan di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).

Koper tersebut ternyata berisi mayat tanpa busana dan tanpa kepala. Baca juga: Mayat dalam Koper di Blitar Diduga Warga Kediri   Saat itu tidak diketahui identitasnya.

Dari pemeriksaan dokter kemudian terungkap identitasnya sebagai Budi Hartanto (28) warga Kelurahan Tamanan, Kota Kediri.

Budi berprofesi sebagai tenaga honorer sekolah dasar dan juga sebagai guru menari sekaligus pemilik sebuah sanggar tari.

Jenazah Budi kemudian dijemput keluarganya dari RSUD Mardiwaluyo, Blitar, lalu dimakamkan di desa tempat domisilinya di Kediri, Kamis (4/5/2019) dini hari. Video Pilihan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved