Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Pangeran Naruhito Jadi Kaisar Jepang Gantikan Akihito, Ini Profil Lengkapnya
Ia menyerahkan takhta kepada putra sulungnya, Putra Mahkota Naruhito, pada 30 April 2019.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kaisar Jepang Akihito, kini mengundurkan diri.
Ia menyerahkan takhta kepada putra sulungnya, Putra Mahkota Naruhito, pada 30 April 2019.
Dilansir dari Kompas.com, pada Senin (1/4/2019) ini, Jepang telah mengumumkan nama kekaisaran barunya dan menandai berakhirnya pemerintahan Akihito atau era Heisei.
Nama era baru yang diumumkan Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga di Tokyo, Senin, adalah Reiwa.
Ia mengumumkan itu dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung di televisi nasional sambil mengangkat kaligrafi bertuliskan dua karakter bahasa Jepang.
Seperti diberitakan Reuters, karakter pertama memiliki makna tertib atau teratur dan karakter kedua damai atau harmoni.
Era sebelumnya, Heisei (1989-2019), bermakna mencapai kedamaian. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dijadwalkan menjelaskan makna nama itu secara nasional.
Sebelumnya, Abe mengatakan, pemerintah ingin memilih nama era baru yang menandai era yang penuh harapan.
Era Heisei dikenang dengan periode yang damai dan tanpa perang.
Namun, periode itu juga ditandai dengan deflasi ekonomi dan bencana alam.
”Saya akan memperhatikan bahwa nama era baru itu akan diterima secara luas oleh rakyat dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari mereka,” kata Abe.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan penghormatan kepada Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko dalam peringatan 30 tahun penobatan Kaisar Akihito di Tokyo, Jepang, Minggu (24/2/2019).
Acara ini menjadi acara peringatan naik takhta terakhir baginya karena pada 30 April 2019 ia melepas jabatannya sebagai kaisar Jepang.
Ia pensiun dari jabatannya karena alasan kesehatan yang bisa memengaruhi kerjanya.
Proklamasi nama era itu merupakan fenomena yang cukup langka dan terjadi hanya dua kali dalam hampir satu abad.
