Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mulai Hari Ini, Warga Desa Potoya, Sigi Bisa Salat di Masjid Permanen Lagi

Perusahaan energi PetroChina Indonesia meresmikan Masjid Al Abrar di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/3/2019).

Penulis: Muhakir | Editor: Munawwarah Ahmad
Muhakir
Presiden PetroChina International Companies In Indonesia, Gong Bencai saat menandatangani prasasti pembangunan Masjid Al Abrar di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/3/2019). 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Perusahaan energi PetroChina Indonesia meresmikan Masjid Al Abrar di Desa Potoya, Kecamatan Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/3/2019).

Dalam pembangunannya, perusahaan yang berpusat di Beijing, China itu, menggandeng lembaga kemanusiaan global, Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Pembanguan masjid seluas 15x15 meter ini, menghabiskan anggaran senilai Rp1 M dengan total pekerjaan selama 55 hari.

Presiden PetroChina International Companies In Indonesia, Gong Bencai mengemukakan bahwa rekonstruksi Masjid Al-Abrar ini seluruhnya didanai oleh PetroChina.

"Pembangunan Masjid ini seluruhnya didanai kantor pusat kami di beijing," katanya.

"Sebagian didukung oleh donasi dari teman-teman PetroChina di Jakarta dan jambi," tambahnya.

Sasuai namanya, Gong Bencai berharap agar Masjid Al-Abrar dijadikan tempat penyebaran cinta kasih dan kebaikan.

"Masjid ini lebih dari sekedar tempat salat saja, tapi juga sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran-ajaran islam," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sigi, Irwan Lapata mengatakan bahwa warga sangat terbantu dengan dibangunnya masjid permanen.

Kata Irwan, dengan dibangunnya masjid Al-Abrar, warga setempat dapat melakukan pelbagai persiapan jelang raadan.

"Tentunya harapan paling besar adalah bagaimana kita memakmurkan masjid ini," katanya.

Irwan kemudian mengaku bahwa ia selalu memantau proses pengerjaan masjid tersebut.

Diakuinya bahwa pembangunan Masjid Al-Abrar termasuk sangat cepat.

"Saya lihat beberapa waktu lalu sementara dikerjakan, karena saya sempat salat sore, tak lama kemudian sudah jadi," jelasnya.

Pembangunan masjid kebanggaan warga Desa Potoya ini, terbilang cepat karena menggunakan tenaga pekerja dari luar kota.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved