Sukseskan Literasi Kitab Suci: None di Sungguminasa, Wagub Sulsel di SMAN 1 Makassar
Seperti pekan sebelumnya, sekolah yang masuk dalam pengawasan Pemprov Sulsel kembali mengadakan Literasi Kitab Suci.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Seperti pekan sebelumnya, sekolah yang masuk dalam pengawasan Pemprov Sulsel kembali mengadakan Literasi Kitab Suci.
Literasi Kitab Suci dilaksanakan setiap Jumat pagi, atau sebelum melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah ini dicetuskan Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo sejak tahun 2018.
Untuk memastikan agenda ini terlaksana dengan efektif, setiap Jumat jajaran Dinas Pendidikan Sulsel melakukan pantauan langsung kelapangan, seperti yang berlangsung Jumat (29/3/2019) hari ini.
Rupanya, selain Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo yang melakukan pantauan di sekolah - sekolah, diam-diam Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga melakukan pantauan di sekolah.
Hanya saja, keduanya Irman dan Sudirman memantau sekolah ditempat yang berbeda. Wagub Sulsel Sudirman di SMA 1 (Smansa) Makassar Jl Gunung Bawakaraeng Makassar, sedangkan Kadis Pendidikan Irman di SMA 1 Gowa, Sungguminasa Gowa.
"Alhamdulilah Literasi Al-quran (bagi muslim) berjalan dengan baik. Kami tentu sangat bangga melihat anak-anak didik kita bisa fasih membaca al-quran," ujar None, sapaan Kadis Pendidikan Sulsel.
Hadirnya program kelas literasi kitab suci ini diterapkan selama 30 menit sebelum jam pertama dimulai.
Menurutnya literasi kitab suci ini tidak sekedar guru kelas dan para pelajar. Tapi seluruh guru agama ataupun rohis juga melaksanakan hal ini.
"Jadi ini dilakukan secara bersamaan. Kepala sekolahnya juga harus ikut, serta bujang dan security sekolah" katanya.
Literasi ini akan dibagi perkelompok, setelah pelaksanaan ini, guru akan memberikan waktu 5 menit memberikan pencerahan qalbu kepada para siswa dan siswinya.
None menjelaskan ini dilakukan sebagai bagian dari materi pembentukan karakter, sekaligus menghidupkan atmosfir sekolah yang berorientasi pada keberadaban dibanding keakademikan.
"Jadi targetnya lebih membentuk siswa yang beradab dibanding hanya berilmu," katanya.
Ditambahkan None, kegiatan literasi kitab suci di sekolah SMA SMK negeri dan swasta se-Sulsel, lebih berkarakter dan lebih peduli terhadap lingkungan dimana mereka berinteraksi dan lebih menjiwai kitab sucinya sesuai agama yang dianutnya.
Ini juga diyakini mampu memberikan pelajar bisa hidup bertanggung jawab dan memiliki empati yang tinggi terutama dalam pergaulan di sekolah dan masyarakat.
Terpisah, Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, dengan membaca Alqur'an, hati akan menjadi tenang, sejuk dan pasti senantiasa berbuat baik dan berperilaku yang patut dicontoh.