Hari Kebudayaan, Murid SMPN 30 Makassar Bakal Pakai Baju Adat dan Bawa Kue Tradisional
"Bukan hanya guru, anak-anak juga di sini senang saat memakai baju adat. Seperti saat 17 Agustus yang lalu, mereka juga mengenakan baju adat," ujarnya
Penulis: Amiruddin | Editor: Hasrul
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 1 April mendatang telah dicanangkan sebagai Hari Kebudayaan Kota Makassar.
Hari budaya tersebut bakal diisi dengan berbagai kegiatan bernuansa budaya.
Seperti parade budaya, Legacy at The Museum, Focus Group Discussion (FGD), malam festival budaya, dan festival budaya kuliner.
Baca: Pencanangan Hari Kebudayaan, SMA di Makassar Tidak Dapat Imbauan Pakai Baju Adat
Baca: TRIBUNWIKI: Mantan CEO Sony Kazuo Kaz Hirai Pensiun, Begini Perjalanan Karirnya
Selain itu, Pemkot Makassar juga mengimbau kepada lembaga pemerintah dan swasta, pusat perbelanjaan, perhotelan dan seluruh elemen masyarakat, serta unit pelayanan untuk berpakaian adat.
Termasuk guru dan siswa di sekolah juga diimbau memakai pakaian adat, dan membawa makanan tradisional untuk dikonsumsi bersama.
Humas SMPN 30 Makassar, La Hasse mengatakan guru dan murid di sekolahnya juga bakal memakai pakaian adat pada 1 April mendatang.
Bukan hanya mengenakan pakaian adat, pada 1 April nanti murid di sekolahnya juga bakal membawa kue tradisional.
Kue tradisional tersebut nantinya bakal dimakan bersama di sekolah.
"Sudah kami sampaikan, baik kepada guru maupun murid. Tidak ada pemaksaan terkait pakaian adat yang akan dipakai, silakan pakai pakaian adat yang ada," kata La Hasse, saat ditemui tribun-timur.com, Jumat (29/3/2019).
La Hasse menambahkan, pencanangan Hari Kebudayaan Kota Makassar cukup bagus, untuk mengenalkan budaya bangsa Indonesia kepada peserta didik.
Apalagi kata dia, di era modernisasi sekarang ini, pengenalan budaya negeri sendiri sangat penting diperkenalkan kepada generasi muda.
"Bukan hanya guru, anak-anak juga di sini senang saat memakai baju adat. Seperti saat 17 Agustus yang lalu, mereka juga mengenakan baju adat," ujarnya.
Meski memakai baju adat, kata dia, hal tersebut tak mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolahnya.
"Tetap berjalan normal seprti biasa," tuturnya.
Siswa Kelas IX di sekolah itu, Alifka Fanisa mengaku dengan memakai baju adat, selain tampil beda dari hari biasa, juga bentuk edukasi kepada generasi muda terkait budaya.
"Sebentar saya baru mau pesan baju adatnya kak. Saya kira ide memakai baju adat ini bagus juga," ujarnya.
Terpisah, orang tua murid di SMP 35 Makassar, Sarah mengaku belum mendapatkan baju adat buat anaknya.
Padahal kata dia, dirinya sudah mendatangi beberapa salon atau tempat penyewaan baju adat.
"Susah juga carinya, soalnya banyak yang cari baju adat untuk 1 April nanti," tutur Sarah, saat ditemui di Rose Salon, Jl Tamalanrea Raya Makassar.
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:
Follow juga Instagram Tribun Timur: