VIDEO: AMPB dan PPNI Polman Unjuk Rasa Tuntut Nasib Tenaga Sukarela
Start dari depan gedung Gadis, Jl Pancasila, demonstran mobil dan puluhan kendaraan roda dua menyambangi kantor DPRD Polman.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) bersama Aliansi Masyarakat Polman Bersatu (AMPB) menggelar aksi unjuk rasa.
Puluhan massa yang terdiri dari perawat dan mahasiswa lainnya itu berunjuk rasa di tiga titik berbeda.
Start dari depan gedung Gadis, Jl Pancasila, demonstran mobil dan puluhan kendaraan roda dua menyambangi kantor DPRD Polman.
Usia menyampaikan aspirasi di kantor dewan, mereka beralih ke RSUD Polman. Lalu berdialog dengan Direktur RSUD Polman, Syamsiah.
Setelah itu menuju Kantor Bupati Polman. Mereka disambut Asisten Pemkab Polman.
Ketua DPD PPNI Polman, Rusdianto menyampaikan, demonstrasi itu mengecam pemberhentian tenaga sukarela RSUD Polman, Sahida. Ia merupakan staf sukarela yang telah bekerja selama 13 tahun namun diberhentikan oleh RSUD Polman.
Selain itu, mereka juga menuntut agar RSUD menghentikan perekrutan tenaga sukarela tanpa gaji.
"Aksi ini karena memang mereka memecat perawat yang ada, kemudian mengeluarkan surat perekrutan yang tidak masuk akal, merekrut orang tidak diupah," ujar Rusdianto, Selasa (26/3/2019).
Ia juga meminta DPRD Polman merealisasikan janji upah perawat sebesar Rp2 miliar. Upah itu dijanjikan sejak 2018 nanti tak kunjung realisasi.
"Tenaga sukarela yang ada agar diberi upah yang layak sesuai Permenkes dan UMR," ujarnya. (Tribun Polman.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @edyatmajawi