Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Standard Chartered Lepas Saham 44,56 persen, Benarkah Mandiri Beli Permata Bank Seharga Rp 1.115?

Bank Mandiri tengah mempertimbangkan minatnya untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Permata.

Editor: Anita Kusuma Wardana
int
Standard Chartered Lepas Saham 44,56 persen, Benarkah Mandiri Beli Permata Bank Seharga Rp 1.115? 

Sebab, Permata Bank memiliki jaringan yang cukup luas sebagai bank, artinya Bank Mandiri atau investor lain tidak akan merogoh kocek banyak untuk membangun infrastruktur. Alias hanya memperbaiki kinerja keuangan lebih dulu.

Sekadar informasi saja, Permata Bank per akhir Desember 2018 lalu tercatat memiliki 323 kantor cabang, 16 cabang bergerak (mobile branch), 23 layanan satu atap syariah, 2 payment point, 1.018 mesin ATM dengan akses lebih dari 100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan terhubung dengan ATM di seluruh dunia lewat jaringan Visa, Mastercard, Cirrus.

PT PermataBank melakukan ekspansi dengan membuka kantor kas baru atau Mini Branch di Pusat Grosir Daya, Kamis (21/5/2015).
PT PermataBank melakukan ekspansi dengan membuka kantor kas baru atau Mini Branch di Pusat Grosir Daya, Kamis (21/5/2015). (TRIBUN TIMUR/RASNI)

Standard Chartered Bank Lepas Saham Permata Bank

Sebelumnya, Financial Times pada Selasa (26/2/2019) melaporkan bahwa Standard Chartered Bank hendak melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 44,56 persen di PT Permata Bank Tbk (BNLI).

Dikonfirmasi mengenai informasi tersebut, Direksi Permata enggan memberikan komentar terkait aksi yang akan dilakukan pemegang sahamnya.

"Kami belum tahu, belum ada pemberitahuan ke kami. Itu kan urusan shareholder, lebih baik konfirmasinya ke sana," Direktur Permata Bank Djumariah Tenteram kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2/2019).

Aksi Standard Chartered ini sendiri disebut sebagai salah satu bagian dari rencana untuk membebaskan modal sebagai imbal hasil ke investor melalui skema pembelian kembali saham (buyback).

Sebelumnya, Kepala Eksekutif StanChart Bill Winters mengatakan rencana ini dipastikan akan membebaskan modal untuk kembali ke investor melalui kemungkinan buyback saham dan dividen yang lebih tinggi, gain yang diperoleh dapat berlipat ganda pada 2021 dari level saat ini sekitar 20 sen.

"Kami sudah memiliki anggaran investasi yang sehat dan masuk dalam rencana kami, sehingga penambahan modal harus tersedia untuk pembelian kembali dalam jangka waktu yang relatif singkat," ujar Bill Winters.

Baca: TRIBUNWIKI: Permata Bank Hadir dari Merger 5 Bank, Ini Sejarahnya dan Lokasinya di Makassar

Baca: Permata Bank Hadirkan Layanan BBM Money

Baca: Lowongan Kerja BUMN Bank Mandiri-Angkasa Pura Ditutup 31 Maret 2019, Ini Link dan Syaratnya

Respons Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) disebut-sebut bakal mengakuisisi saham milik Standard Chartered di PT Permata Bank Tbk (BNLI).

Menanggapi hal itu Corporate Secretary Mandiri Rohan Havas menyebut, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk melakukan aksi tersebut.

"Kalau cocok ya bisa saja. Soal Permata Bank ini kan sebenarnya banyak disinggung setelah Standard Chartered berencana melepas sahamnya. Tapi poinnya bukan itu, karena kami sendiri sebelumnya sudah menyebutkan punya niat membeli bank ketika paparan kinerja 2018," kata dia di Kementerian BUMN, Senin (4/3/2019).

Rohan menyebutkan, saat paparan Mandiri memang menyatakan niatnya membeli bank menengah.

Hal tersebut dilakukan lantaran Bank Mandiri punya kelebihan modal Rp 30 triliun. Kelak, bank yang akan dibeli ini akan melengkapi lini bisnis Mandiri.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved