Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Percakapan Dr Wahyu Jayadi di iPhone X Zulaeha Djafar Segera Terungkap, Motif Sesungguhnya Terkuak?

Percakapan antara pelaku dan korban ini belum didalami oleh penyidik saat ini. Sebab, telepon seluler milik korban dirusak oleh Wahyu Jayadi

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Dr Wahyu jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar 

Percakapan Dr Wahyu Jayadi di iPhone X Zulaeha Djafar Segera Terungkap, Motif Sesungguhnya Terkuak?

TRIBUN-TIMUR.COM- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Gowa terus mendalami adanya fakta baru terkait pembunuhan Staf Universitas Negeri Makassar.

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan penyidik berencana menelusuri jejak percakapan antara Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha Djafar melalui operator layanan telepon.

Percakapan antara pelaku dan korban ini belum didalami oleh penyidik saat ini. Sebab, telepon seluler milik korban dirusak oleh Wahyu Jayadi setelah menghabisi nyawa korbannya.

Telepon seluler tersebut diketahui bermerek Iphone X. Telepon ini ditemukan dalam keadaan rusak dalam selokan dekat Kampus UNM Pettarani.

Baca: Reaksi Istri Dr Wahyu Jayadi Saat Tahu Suaminya Ditangkap karena Bunuh Siti Zulaeha Djafar

Meski demikian, kata Shinto Silitonga, penyidik masih memiliki jalan lain untuk menelusuri jejak percakapan antara keduanya.

Shinto mengatakan, penyidik akan menelusuri jejak percakapan tersebut melalui bank data server operator layanan telepon.

"Walau dibelah 17 sampai 700 kali, kami tidak butuh lagi perangkatnya," kata Shinto Silitonga, Senin (25/3/2019).

"Komunikasi ini tersimpan di bank data server. Handphone pelaku maupun korban yang dirusak tidak mempengaruhi penyidikan dalam permintaan data call data record," sambung perwira dua melati ini.

Shinto Silitonga melanjutkan, hasil penelusuran jejek telepon ini nantinya akan menjadi bukti tambahan dalam scientific crime investigation.

Diketahui, telepon Iphone X milik korban mengalami rusak berat. Iphone X tersebut dihantam dengan batu kali berkali-kali oleh pelaku.

Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua telepon seluler milik pelaku, samsung warna hitam dan Xiaomi.

Polisi Sita Sejumlah Barang Bukti

Polisi dari Resmob juga mengamankan sejumlah barang bukti lain, berupa batu, sebuah kunci kontak mobil Daihatsu Terios, sebuah kerudung warna hijau, sebuah cincin.

Adapula kantong plastik dan tisu yang diduga dipakai korban saat buang air kecil. Sampel darah korban dan pakaian korban.

Sebuah jam tangan, sebuah smartphone iPhone X milik korban, sebuah handphone merek Samsung milik pelaku, sebuah smartphone Xiaomi milik pelaku, selembar kemeja warna hijau dikenakan pelaku, selembar celana warna hitam dikenakan pelaku, uang tunai Rp 440 ribu.

Salah satu barang bukti, yakni ponsel iPhone X milik Zulaeha dalam kondisi rusak berat.

Bahkan, ponsel ini sempat dibuang Wahyu Jayadi  di got dekat kampus UNM Makassar Jl Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Sulsel.

Meski rusak, barang bukti iPhone X ini diyakini mampu mengungkap sejumlah fakta hasil komunikasi korban dan pelaku.

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan pembunuhan staf kampus Universitas Negeri Makassar bermotif ketersinggungan dan emosi terkendali.

Menurut Shinto, Wahyu Jayadi tersulut emosi ketika sedang berkendara bersama Sitti Zulaeha dalam mobil Daihatsu Terios.

Ketika itu, keduanya terlibat cekcok di dalam mobil.

Wahyu rupanya mulai naik pitam. Ia pun mencekik leher Zulaeha hingga nyawanya melawan.

"Motif yang sudah kita identifikasi adalah emosi sesaat WJ yang dilampiaskan dengan kekerasan tidak terkontrol," kata Shinto Silitonga dalam jumpa pers di Mapolres Gowa, Minggu (24/3/2019) petang.

Barang bukti mobil Daihatsu Terios milik korban dipasangi garis polisi di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru. Satreskrim Polres Gowa masih terus melakukan penyidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar.
Barang bukti mobil Daihatsu Terios milik korban dipasangi garis polisi di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru. Satreskrim Polres Gowa masih terus melakukan penyidikan mendalam terkait dugaan pembunuhan Staf Biro Administrasi Umum, Universitas Negeri Makassar (UNM), Siti Zulaeha Djafar. (TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI)

Perwira polisi dua melati ini melanjutkan, Wahyu Jayadi merasa tersinggung karena korban dinilai mencampuri urusan pribadinya.

"WJ emosi ketika mengemudi. Ia tersinggung pada gerakan korban maupun perkataan yang disampaikan korban," sambung Shinto Silitonga.

"Pelaku tersinggung pada korban yang mencampuri urusan pribadi pelaku sehingga timbul percekcokan besar," tambah Shinto.

Wahyu Jayadi pun menepikan mobil di Jl STPP Bontamarannu. Kemudian ia mencekik leher korban hingga nyawanya melayang.

Baca: Kronologi Wahyu Bunuh Staf UNM Zulaeha Djafar Versi Polisi

Baca: Asal Sama dari Sinjai, Dekat Sejak SMA hingga Kerja di UNM, Mengapa Wahyu Jayadi Bunuh Siti Zulaeha?

"Pelaku melakukan penekanan pada batang leher korban dengan tenaga yang luar biasa sehingga tulang leher korban patah dan pernapasan terhambat," tandas Shinto Silitonga.

Wahyu Jayadi kini telah ditahan Mapolres Gowa. Ia dijerat pasal berlapis, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan serta pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiyaan berat menimbulkan kematian.

"Ancaman hukuman bagi pelaku minimal lima belas tahun penjara," tandas Shinto Silitonga.

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga merilis pengungkapan pembunuhan Staf BAUK UNM, Sitti Zulaeha Djafar.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga merilis pengungkapan pembunuhan Staf BAUK UNM, Sitti Zulaeha Djafar. (ari maryadi/tribungowa.com)

Kronologi Lengkap versi Polisi

Berikut kronologis lengkap pembunuhan yang dilakukan Wahyu Jayadi berdasarkan keterangan yang disampaikan Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga.

Kamis (21/3/2019)

- 17.00 Wita melalui telepon dan whatsApp, korban mengajak pelaku bertemu di parkiran Telkom JL AP Pettarani. Niat untuk ceritakan suatu masalah. Mereka menggunakan kendaraan masing-masing. Wahyu mengendarai Suzuki Escudo 4 WD off road, Sulaihan mengendarai Daihatsu Terios biru DD 1472 AM.

- Sekitar 18.00 pelaku dan korban bergerak ke Kompleks Ruko Perum Permata Sari di Jl. Sultan Alauddin-Makassar. Mereka masih menggunakan mobil masing-masing. 

- Sesaat kemudian pelaku memarkir mobilnya depan sebuah warkop. Ia naik ke mobil korban dengan posisi pelaku di kursi driver dan korban di kursi sampingnya.

- Pelaku dan korban jalan ke arah Gowa dengan rute acak dan kecepatan rendah. Keduanya saling berdialog ringan tanpa emosi

- Pukul 19.30 Wita terjadi cekcok di sepanjang jalan pinggiran Danau Mawang, Pattalassang. Cekcok ini dipicu bahasa korban yang mencampuri pribadi pelaku. Korban lalu menampar pipi pelaku.

- 20.05 Wita pelaku emosi dan hentikan kendaraan di Jl STPP Bontorannu, Gowa. Pelaku yang emosi lakukan kekerasan fisik berkali-kali terhadap korban sehingga korban meninggal dunia.

- Pelaku panik dan mencari tempat untuk tinggalkan mobil di TKP depan ruko gudang Perum Bumi Zarindah, Dusun Japing Pattallassang, Gowa, sekitar 17,9 km dari kampus UNM.

- Pasca parkir, pelaku pasangkan seat belt ke leher korban, turun dari mobil dalam kondisi mobil sentral lock dan kunci di tinggal di jok driver

- Pelaku sadar telepon seluler korban masih di dalam. Pelaku memutuskan ke sisi pintu korban, lempar batu sehingga kaca pecah dan lanjut ambil telepon seluler korban

- Pelaku terkena pecahan kaca pada tangan sehingga tangan pelaku alami luka dan keluarkan darah

- Pasca ambil hp korban, pelaku tinggalkan TKP dengan menumpang motor orang melintas menuju Makassar. 

Baca: Kata-kata Apa yang Dilontarkan Siti Zulaeha hingga Membuat Wahyu Jayadi Mencekiknya?Reaksi Istri Sah

Jumat (22/3/2019)

- 08.30 mobil dan jenazah ditemukan saksi RL

- 11.30 Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga memimpin langsung olah tkp bersama Tim Inafis dan Tim Dokfor Polda Sulsel. Tim memukan bercak darah pada pintu depan kanan mobil sehingga disimpulkan pelaku alami luka setidaknya pada bagian tangan.

- 13.00 pelaku dan teman-teman kantor korban ke RS Bhayangkara untuk melihat jenazah korban

- Pelaku bertemu penyidik dan luka pada tangan pelaku menjadi indikator awal penyidik interogasi pelaku. Saat itu pelaku masih mengelak seolah luka pada tangan pelaku adalah luka lama

- Pelaku selanjutnya diinterogasi mendalam oleh penyidik Polres Gowa

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur :

Jangan Lupa Follow akun Instagram Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved