Seorang Ibu Hamil 9 Bulan Meninggal di RSUD Pangkep, Keluarga Akan Menuntut! Begini Kronologisnya
Seorang Ibu Hamil 9 Bulan Meninggal di RSUD Pangkep, Keluarga Akan Menuntut! Begini Kronologisnya
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Arif Fuddin Usman
Jangan Lupa Subscribe Instagram Tribun Timur:
Mendengar tekanan darah HB turun, kakak almarhumah akhirnya ke Makassar untuk mencari darah ke Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) di Makassar.
Pukul 01.00 Wita, Ihsan bersama pihak keluarga tiba di RSUD Pangkep dan almarhumah saat itu sudah dipindahkan ke ruang ICU.
Transfusi Darah
Selanjutnya pukul 03.00 Wita, pasien mendapatkan transfusi darah.
"Saat itu almarhumah terlihat sudah agak baikan dari sebelumnya dan pukul 03.40 Wita, kami pulang ke rumah," ujar Ihsan.
Esok harinya, pukul 07.21 Wita, suami almarhumah memberikan kabar jika almarhumah Dian akan dioperasi.
Baca: Mahfud MD Bongkar Jual Beli Jabatan di Kemenag, Termasuk UIN Alauddin? Polda Jatim: Tak Ada Sulsel
Baca: Dijual Rp 1,999 Juta, Benarkah Redmi Note 7 Punya Kamera 48 MP? Bandingkan Hasil Foto Kamera 12 MP
"Saya menuju RSUD saat itu, dan pada pukul 07.29 Wita, suaminya menelpon mengabarkan almarhumah pingsan," kata Ihsan.
Ihsan menceritakan setiba di RSUD, sudah banyak perawat yang menangani almarhumah, ada yang memeriksa detak jantung bayi dengan alat pendeteksi jantung.
Ada juga yang memompa oksigen, dan ada juga yang menyuntik cairan ke selang infus almarhumah sambil menerima perintah lewat telepon genggam.
"Entah siapa yang menelpon, dokter kandungan atau siapa, saya kurang paham," keluh Ihsan.
Ihsan menjelaskan, dirinya bingung di saat kondisi kritis malah ada perawat yang meminta untuk membelikan pisau cukur.
"Karena akan segera dilakukan operasi jadi harus secepatnya disediakan," ungkap Ihsan menirukan perkataan perawat saat itu.
Tidak Ada Dokter
Saat masa kritis hingga almarhumah dinyatakan meninggal dunia, menurut Ihsan, belum ada dokter spesialis yang berada di ruang operasi saat itu.