Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon DPD RI Perempuan Terkuat, Lily Amelia Salurapa Siap Wakili Kaum Emak-emak

Calon Anggota DPD RI Dapil Sulsel Nomor urut 28, Lily Amelia salurapa menjadi calon terkuat, masuk sebagai empat besar sesuai survei pada 2019.

Penulis: Risnawati M | Editor: Sakinah Sudin
risnawati/tribuntoraja.com
Calon Anggota DPD RI Dapil Sulsel Nomor Urut 28 berfoto bersama Emak-emak dan anak-anak di Kota Makassar, Sulsel. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Calon Anggota DPD RI Dapil Sulsel Nomor Urut 28, Lily Amelia Salurapa menjadi calon terkuat, masuk sebagai empat besar sesuai survei pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.

Walau ekspestasi pemilih kepadanya sangat besar, Lily Amelia Salurapa tidak sepenuhnya percaya survei, tapi meyakini elektabilitasnya akan terus naik seiring kerja tim dan masyarakat memilihnya.

Terutama kaum Ibu-ibu (Emak-emak), sebab Lily Amelia Salurapa sangat berkeinginan duduk di kursi DPR RI mewakili kaum perempuan dan memperjuangkan aspirasi Emak-emak di seluruh pelosok Sulsel.

Keuskupan Agung Makassar Doakan Lily Amelia Salurapa, Harap Sebagai Wadah Aspirasi Umat Katolik

"Jumlah kaum Emak-emak di Sulsel itu jauh lebih banyak dan saya sebagai kandidat perempuan siap mewakili," ujarnya, Rabu (20/3/2019).

Lily Amelia Salurapa yang juga Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Jabodetabek mengatakan, kaum Emak-emak itu memasukkan sesuatu dalam hati dan ingin kehidupan menjadi lebih baik.

Lily Amelia Salurapa sangat mengagumi Emak-emak karena mereka melahirkan generasi, mencari nafkah sendiri walau suami tidak bekerja, dan berfikir jauh lebih dalam sekaligus mengerjakan pekerjaan doubel sambil mengurus anak.

"Sejak dulu saya juga suka bekerja, tangan saya ini kasar, sejak umur 5 tahun sudah diajar orang tua kerja keras agar kurang minta tolong ke orang tapi sebaliknya kita menolong orang," ungkapnya.

Lily Amelia Salurapa Apresiasi Wisata Pasar Hutan Bambu di Sesean Suloara

Lily Amelia Salurapa menuturkan hak seorang perempuan termasuk Emak-emak harus dilindungi sebab mereka melahirkan dan banyak pekerjaan dilakukan sosok wanita tidak bisa dilakukan laki-laki.

"Ada yang tinggal di Seko, mau melahirkan hanya pake tandu' karena jalan rusak tidak ada kendaraan, maka itu perempuan sangat perlu diperhatikan keselamatan Ibu dan anaknya," jelas Lily Amelia Salurapa.

Termasuk, kaum perempuan keterbatas (Difabel) di pelosok desa punya keahlian membuat manik-manik (aksessoris) dan menjadi mata pencarian mereka, sayangnya tidak ada penyuluhan dan modal untuk mereka.

"Difabel perempuan itu juga sangat potensi, karena mereka berkemampuan khusus," tutup Lily, yang juga Senior GMKI. (*)

Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank1

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved